Parah! Ada LSM Diduga Peras PT Tiran Mineral Lebih 10 Kali

PENASULTRA.COM, KONUT – Seorang oknum ketua LSM diduga melakukan pemerasan terhadap PT Tiran Mineral di Konawe Utara (Konut) Sulawesi Tenggara. Menurut informasi yang diperoleh pemerasan ini telah dilakukan berkali-kali.

“Awalnya, ketua LSM ini hanya meminta bantuan kepada PT Tiran Mineral. Karena kepedulian perusahaan terhadap masyarakat, perusahaan kemudian membantu”, kata sumber yang tak ingin disebutkan namanya tersebut, Jumat, 14 Januari 2021.

Namun, ketua LSM yang diketahui berinisial H ini terus saja meminta uang bahkan cenderung dengan nada memaksa.

“Bahkan terkesan memeras dengan mengancam bakal melaporkan kepolisi terkait adanya dugaan aktifitas penambangan liar yang dilakukan PT Tiran”, lanjut sumber tersebut.

Karena tak digubris, maka ketua LSM ini kemudian melaporkan PT Tiran Mineral ke Mabes Polri. Alasannya melapor ke Mabes Polri karena Polda Sultra dinilai tidak serius dengan laporan yang dilayangkan LSM nya beberapa waktu lalu.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Forum Pasca Sarjana Konawe Utara, Gafur, SH MH sangat menyayangkan tindakan ketua LSM tersebut. Gafur juga mendapat informasi bila PT Tiran sudah diperas sebanyak 10 kali.

“Sangat disayangkan bila ada LSM melakukan hal semacam itu, karena kehadiran PT Tiran sangat membantu pertumbuhan kesejahteraan masyarakat di Konawe Utara. Kami masyarakat Konut, 100 persen mendukung keberadaan PT Tiran ini”, kata Gafur.

Gafur menambahkan dengan membangun smelter di Konut, PT Tiran mampu menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat lokal. PT Tiran juga selama ini sangat memperdulikan kesejahteraan masyarakat sekitar dengan mengucurkan berbagai bantuan seperti beras, gula bahkan membangun masjid megah di Konut.

“Kalau dilihat lebih jauh, sebenarnya yang melakukan protes terhadap kehadiran PT Tiran ini tidak pernah bersentuhan langsung keseharian aktifitas masyarakat. Mereka mungkin hanya mendengar dan sangat mungkin telah ditunggangi kepentingan oleh orang yang tak senang denga keberadaan PT Tiran di Konut”, katanya.

Adanya keberatan dari bebepa gelintir orang, kata Gafur, jangan dijadikan alasan bahwa masyarakat Konawe Utara keberatan.

“Saya dan masyarakat Konawe Utara merasa kehadiran PT Tiran adalah berkah besar bagi kesejahteraan masyarakat dan menjadi kebanggaan masyarakat Konawe Utara”, ujarnya.

Diketahui, PT Tiran Mineral saat ini telah mempekerjakan ratusan tenaga kerja lokal.

Dengan kata lain, kata Gafur, kehadiran PT Tiran di Konut menjadikan masyarakat Konut merasakan kembali harapan besar untuk peningkatan kesejahteraan mereka.

“Apalagi perusahaan ini milik asli pribumi dan mempunyai track record yang sangat cemaerlang dalam ikut memberdayakan dan memberi kesejahteraan masyarakat sekitarnya”, kata Gafur.

Terkait persoalan adanya tudingan PT Tiran melakukan menambangan ilegal, hal ini telah berkali-kali dijelaskan oleh pihak yang berwenang bahwa aktifitas PT Tiran dalam menjalankan operasi usahanya telah memenuhi seluruh prosedur dan dinilai clear.

Sementara itu, ketua LSM inisial H tersebut membantah jika dirinya telah melakukan pemerasan. Menurutnya, apa yang disampaikan oleh l Ketua Forum Pasca Sarjana Konawe Utara itu merupakan fitnah dan ia akan melaporkan balik hal tersebut ke Polda Sultra.

“Saya rasa lucu, kalau memang ada pemerasan kenapa nda di laporkan dari dulu? Kenapa baru sekarang”, ucapnya.

Ia pun menegaskan bahwa, selama PT Tiran Mineral berada di Konawe Utara bahkan memasuki waktu 1 tahun beroperasi, dirinya tidak pernah melakukan pemerasan terhadap perusahaan tersebut.

“Selama ini yang selalu ajak saya ketemu atau ngopi Humas mereka, saya tidak sekalipun minta mau ketemu mereka. Jadi lucu kalau dibilang saya memeras”, terangnya.

Editor: Tim Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *