Pemerintah Kanada Evaluasi Proyek Kerjasama Pemberdayaan Ekonomi di Sultra

PENASULTRA.COM, KENDARI – Menindaklanjuti kerjasama antara Pemerintah Kanada dan Indonesia melalui Proyek National Support for Local Investment Climates (NSLIC)/National Support for Enhancing Local and Regional Economic Development (NSELRED) di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), maka NSLIC/NSELRED menggelar monitoring perkembangan proyek NSLIC/NSELRED Sultra.

Direktur Proyek NSLIC/NSELRED, Rino Sa’danoer mengatakan, dilakukannya monitoring ini untuk melihat sejauhmana perkembangan kejasama tersebut. Baik dari segi capaian dan kendala selama periode Januari hingga Juni 2018.

“Setelah capaian dan kendala ditemukan bersama, maka kita akan memecahkan solusinya,” kata Rino A Sa’danoer, dalam sambutannya saat acara monitoring perkembangan proyek NSLIC/NSELRED Sultra, di Swiss-Belhotel Kendari, Rabu 15 Agustus 2018.

Ditempat yang sama, Deputi Daerah Tertinggal Transmigrasi dan Perdesaan, Kementerian PPN/Bappenas, Arief Wiroyudo mengatakan, monitoring ini bertujuan untuk melihat progres proyek NSLIC/NSELRE serta merefleksikan hasil-hasil yang telah dicapai. Apalagi kerjasama ini telah dijalin sejak 2017.

“Kalau bisa jangan hanya melihat progres pelaksanaan pada periode Januari hingga Juni 2018 saja. Tapi juga melihat capaian di tahun sebelumnya. Karena ini kerjasama sejak 2017,” ungkapnya.

Ia berharap, proyek itu dapat mendukung perkembangan ekonomi di Sultra.

Senada, Perwakilan Keduataan Kanada, Jeffrey Ong mengatakan, kegiatan ini adalah lanjutan kerjasama sebelumnya. Sebab, untuk Indonesia hanya Provinsi Sultra dan Gorontalo.

“Untuk Sultra ada lima yakni Kabupaten Bombana, Wakatobi, Baubau, Konawe Selatan (Konsel) dan Kota Kendari,” jelasnya.

Tujuan dari kerjasama ini kata dia, untuk membentuk iklim investasi dalam pembangunan daerah dan ekonomi lokal.

“Capaiannya kami ingin mengentaskan masalah kemiskinan dan memberikan kesempatan kerja demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Sekertaris Daerah (Sekda) Sultra, Hj Isma mengatakan, kerjasama ini dapat mendukung pencapaian salah satu sasaran RPJMN 2015-2019, yaitu peningkatan keterkaitan kota-desa melalui pengembangan pusat-pusat pertumbuhan.

Yang tujuan akhirnya adalah peningkatan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat miskin, baik laki-laki maupun perempuan melalui pengembangan iklim usaha dan pengembangan ekonomi lokal.

“Diharapkan proyek dapat mendukung upaya-upaya mengatasi hambatan peraturan/perizinan terkait UMKM dan Koperasi, mempromosikan kerjasama antar daerah dan nasional, memperkuat dukungan nasional dalam pengembangan ekonomi di daerah, dan peningkatan akses pelayanan bagi pengembangan UMKM dan Koperasi,” ujarnya.

Manurutnya, kelima kabupaten kota di Sultra yang mendapatkan proyek ini patut berbangga. Sebab, dari 17 kabupaten kota hanya lima yang terpilih.

Ia berharap, kelima daerah ini dapat menjadi contoh nantinya untuk 12 kabupaten kota lainnya yang ada di Sultra.

“Namanya juga contoh yah harus baik biar dicontoh,” tutupnya.(b)

Penulis: Yeni Marinda
Editor: Kasmilahi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *