PENASULTRA.COM, KONAWE – Realisasi pencanangan Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara sebagai salah satu kawasan pembangunan mega industri di Indonesia terus berjalan.
Pabrik pemurnian bijih nikel atau smelter yang dibangun oleh PT. Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) sebagai pelaksana, bertahap menunjukkan geliat kemajuan.
Melihat kondisi ini, Ketua Pemuda Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Konawe, Ebit Febrianto sangat mengapresiasinya. Hal itu, kata Ebit merupakan bukti bahwa PT. VDNI serius berinvestasi dan membangun daerah.
“Kami mendukung full kehadiran PT. VDNI yang beroperasi di Morosi. Dengan adanya industri pengolahan bijih nikel itu tingkat pengangguran berkurang khususnya di Kabupaten Konawe dan sudah jelas pendapatan hasil pajak untuk Pemda akan meningkat,” ungkap Ebit Febrianto dalam keterangan persnya, Kamis 10 Mei 2018.
Masalah pelibatan tenaga kerja asing (TKA) dalam mega proyek di Morosi tersebut, menurut dia, hal itu wajar-wajar saja.
“Saya pikir baik-baik saja dan wajar PT. VDNI mendatangkan TKA khususnya tenaga ahli yang merakit mesin pengolahan bijih nikel. Sebab, merekalah yang tahu dan membidangi perakitan mesin tersebut,” beber Ebit.
Mengenai rumor membludaknya jumlah TKA di Morosi, kata dia, itu merupakan domain instansi terkait untuk melakukan pendataan.
Ebit berkeyakinan, pemerintah tidak akan pernah mengebiri hak-hak warganya. Bahkan, masih kata dia, pemerintah sudah menargetkan dengan adanya investasi di Morosi tingkat pendapatan devisa negara akan lebih meningkat.
“Saya sebagai putra asli Konawe menghimbau kepada seluruh stakeholder yang tergabung baik dari NGO maupun lembaga lokal, marilah bersama-sama mendukung adanya investasi mega industri PT VDNI di Morosi. Ini demi kepentingan kita semua dan kemajuan daerah kita sendiri,” ujar ketua Pemuda LIRA Kabupaten Konawe itu.(b)
Penulis: Ridho Achmed