Pengelolaan DD Desa Banggai Dinilai Tidak Transparan

PENASULTRA.COM, RAHA – Proses pengelolaan Dana Desa (DD) di Desa Banggai Kecamatan Duruka Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara (Sultra) dinilai tidak transparan.

Hal ini tampak pada Tim Pengelola Kegiatan (TPK) Desa Banggai yang enggan memperlihatkan Rencana Anggaran Belanja (RAB) terkait dengan proyek pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT) Lamuso, Desa Banggai.

Suhardin (22) mahasiswa dari Desa Banggai mengaku sudah mempertanyakan RAB JUT ini pada 31 Desember 2019. Namun saat menemui TPK di lokasi pekerjaan JUT ini untuk mempertanyakan RAB tidak digubris.

“Saat itu ia hendak mempertanyakan RAB pembangunan JUT tersebut pada pengurus TPK, namun La Fahamu sebagai ketua TPK enggan memperlihatkan RAB tersebut,” ungkap Suhardin.

Menurut Suhardin RAB pekerjaan atau proyek merupakan dokumen yang tidak perlu dirahasiakan dan masyarakat berhak melihat dan mengetahuinya.

“Sempat kita berdebat juga itu hari, tapi dia (ketua TPK) tetap tidak mau memperlihatkan RAB”, sambung Suhardin.

Senada Aswan (38) penjual material timbunan JUT itu mengaku heran dengan proses pekerjaan pembangunan JUT Lamuso yang dinilai tidak transparan.

Ia mengaku sebagai suplayer material timbunan. Namun saat proses pembayaran harga materialnya, ia hanya menandatangani kwitansi kosong. Ia mengaku curiga dengan hal tersebut.

Ia mengaku menjual 220 ret dengan harga Rp20.000 per retase.

Papan Proyek Pembangunan JUT Lamuso Desa Banggai. (FOTO: La Ode Husaini)

“Tapi waktu saya mau terima harga materialku, saya hanya dikasih kwitansi kosong. Saya langsung di suruh tanda tangan saja di situ. Disitu tidak tertulis harga per satu ret dan jumlah retasenya. Jadi saya hanya tanda tangan di kwitansi kosong itu. Saya curiga jangan sampai nanti di kwitansi itu dimasukan hargannya tidak sesuai dengan harga Rp20.000 itu. Siapa tau dinaikan harganya, atau ditambah jumlah retnya,” tutur Aswan kepada awak media ini saat ditemui dikediamannya Kamis, 23 Januari 2019.

Warga lainnya Alimin (39) mengatakan bahwa banyak masyarakat Desa Banggai yang ingin melihat dan mengetahui RAB pembangunan JUT Lamuso tersebut, namun sampai saat ini belum pernah diamini permintaan tersebut.

“Sudah banyak yang minta itu RAB, tapi tidak pernah dikasih,” ungkap Alimin.

Pantauan Jurnalis PENASULTRA.COM, kondisi JUT Lamuso yang sementara dibangun itu sudah mulai rusak terkikis banjir.

Sementara itu, La Fahamu Ketua TPK Desa Banggai saat dikonfirmasi di lokasi pembangunan JUT tersebut mengaku belum bersedia diwawancara.

“Belum bisa, saya mau kasih tau dulu kepala desa. Atau nanti di balaidesa saja. Kita ketemu saja di kantor Desa besok”, kata La Fahamu saat di temui dilokasi pembangunan JUT Lamuso.

Namun, keesokan harinya saat jurnalis PENASULTRA.COM menyambangi Balai Desa Banggai Jumat, 24 Januari 2019 sekitar pukul 09.30 Wita, tidak menemukan perangkat Desa maupun pengurus TPK Desa Banggai. Balai Desa dalam kondisi kosong, tidak ada aparat Desa yang berkantor.

Saat jurnalis menghubungi ketua TPK Desa Banggai melalui telepon selulernya ia lagi mengikuti rapat di kantor Kecamatan Duruka. Ia lagi-lagi belum bersedia di konfirmasi.

“Saya masih rapat di Kecamatan”, singkat La Fahamu.(*)

Penulis: La Ode Husaini