PENASULTRA.COM, KENDARI – Selain destinasi wisata bahari dan destinasi buatan yang dikembangkan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Kendari juga akan membenahi peninggalan Perang Dunia ke II (Sekitar tahun 1942 silam) di Kota Kendari untuk menjadi destinasi wisata sejarah.
Informasi yang dihimpun PENASULTRA.COM, Jumat 1 November 2019, terdapat sejumlah peninggalan tentara Jepang dan Belanda yang tersebar disejumlah tempat di Kendari yakni bangunan kantor Belanda, bunker serta benteng dengan meriam yang masih utuh.
Situs ini merupakan kenangan sejarah membekas saat pertempuaran di teluk Kendari kala itu.
Benteng dan meriam yang berada di lereng bukit yang mengarah ke Teluk Kendari. Tepatnya di Kelurahan Mata, Kecamatan Kendari. Dengan konstruksi beton sepanjang 5,7 meter dan lebar 5,5 meter. Ketebalannya sekitar 52 cm.
Bangunan yang berfungsi sebagai pertahanan ini dilengkapi dengan senjata meriam. Panjang laras sekitar 4 meter dengan lingkaran sekitar 45 cm. Senjata ini terletak di tengah-tengah bungker dan bagian dasarnya berada di lingkaran lubang yang ada dalam bungker.
Dari cerita warga sekitar, terungkap sejarah pembangunan bungker, keberadaan meriam, dan fungsi pengawasannya terhadap lalu lintas militer musuh melalui jalur laut dan udara.
Plt Kepala Dinas (Kadis) Disbudpar Kota Kendari Fauziah A Rachman mengatakan sejumlah peninggalan sejarah ini akan dibenahi sebagai Cagar budaya.(b)
Penulis: La Ode Husaini
Editor: Kas