PENASULTRA.COM, KENDARI – Puluhan masyarakat dan mahasiswa yang menamakan diri Forum Masyarakat Benua Nirae Menggugat menggelar aksi demonstrasi terkait dugaan pelanggaran Kepala Kelurahan Benua Nirae, Kecamatan Abeli, Kota Kendari pada proses pemilihan BKM dan LPM yang terindikasi nepotisme dan tidak profesional serta tidak menjunjung tinggi nilai independensi dalam menjalankan tugas sebagai ASN. Mereka menggelar aksi demonstrasi di Kantor Camat Abeli, Kantor Walikota Kendari, dan DPRD Kota Kendari pada Jumat, 23 April 2021.
Dikonfirmasi atas hal ini, Kepala Lurah Benua Nirae, La Wati mengatakan bahwa proses pemilihan Keswadayaan Masyaraka (BKM) dilaksanakan sebelum ia menjabat. Oleh karena itu, ia tidak mengetahu secara pasti proses pemilihan BKM di Kelurahan yang dipimpinnya itu.
“BKM itu terpilih sebelum saya masuk. Dan dia terpilih secara demokrasi. Jadi proses pemilihan ini dipilih lewat RT. Di Kelurahan Benua Nirae ini ada delapan RT, jadi masing-masing pemilihan RT itu diwakili oleh 3 orang. Maka calon yag tiga tadi ini dipilih kembali di Kelurahan untuk menjadi Kordinator BKM Kelurahan”, jelas La Wati saat ditemui di ruang kerjanya Jumat, 23 April 2021.
Kata dia, sebagian besar masyarakat Kelurahan Benua Nirae tidak mepersoalkan pemilihan BKM dan LPM ini. Dan ia juga tidak pernah mencampuri kegiatan yang dilakuakan oleh BKM maupun KSM.
“Sebagai pemerintah di sini saya hanya mengetahui, tapi teknis pelaksanaanya semua dilaksanakan olek KSM. Misalnya masalah keuangannnya mereka, saya hanya mengetahui saja dan menfasilitasi kalau ada kegiatan yang mereka lakukan”, ungkapnya.
Kendati demikian, ia menganggap bahwa aksi demonstrasi yang dilakukan oleh Forum Masyarakat Benua Nirae Menggugat itu merupakan bentuk kritikan yang baik dan bertujuan untuk perbaikan demi meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat.
“Kalau itu dinamika. kita terimah saja kritikan masyarakat. Selama kita tidak melakukan kesalahan, kita hadapi saja dengan kepala dingin”, pungkasnya.
Ia juga mengatakan bahwa selama ini pelayanan terhadap masyaraakat tidak ada yang dibeda-bedakan.
Sementara itu, salah satu masyarakat Kelurahan Benua Nirae, Arsad (44) menyayangkan aksi demonstrasi yang mengatasnamakan Forum Masyarakat Benua Nirae Menggugat itu. Sebab, kata dia mereka hanya mengatasnamakan masyarakat, namun sebagian besar orang-orang yang tergabung dalam aksi tersebut bukan warga Kelurahan Benua Nirae.
“Mengatasnamakan masyarakat tapi sebagian besar ada anggota mahasiswa yang bergabung yang bukan warga Keluraha Benua Nirae. Sehingga kami larang mereka untuk datang ke sini (kantor kelurahan)”, kata Arsad saat ditemui di halaman Kantor Lurah Benua Nirae.
Menurutnya, Keberadaan BKM dan KSM selama ini sangat membantu masyarakat.
“Malahan dengan adanya BKM dan LPM senang. BKM ini sangat membantu masyarakat karena melalui BKM dan KSM ini mereka bisa kerja dan dapat uang”, ungkapnya.
Penulis: Husain