PENASULTRA.COM, MUNA – Dalam rangka mencegah kenakalan remaja atau pelajar, pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Katobu bekerja sama dengan Pondok Pesantren (Ponpes) Nahdlatul Ummah Raha menggelar rapat koordinasi pembinaan pelajar/remaja di Ponpes Nahdlatul Ummah Raha, Selasa, 9 Februari 2021.
Kegiatan ini dihadiri oleh Camat Katobu, Camat Batalaiworu, Camat Duruka, Kantor Cabang Dikbud Muna, Perwakilan Dinas Dikbud Muna, Perwakilan Kepala SLTA, SLTP, Ketua Komite, Sekdis Pemuda Olahraga dan BKKBN serta beberapa perwakilan kepala SKPD Pemuda Muna.
Kaposek Katobu, Iptu Darul Aqsah mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan upaya membina generasi muda melalui wadah pondok pesantren guna mencetak generasi muda yang berakhlak baik.
“Ada dua kesepakatan dalam rapat korrdinasi tersebut. Pertama, mendukung program Polsek Katobu untuk menjadikan Pondok Pesantren Nahdlatul Ummah Raha sebagai wadah pembinaan remaja /pelajar di Kota Raha. Kedua mendukung proses pembangunan gedung pondok pesantren Nahdlatul Ummah”, jelas Kapolsek Katobu saat dikonfirmasi awak media ini.
Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Nahdlatul Ummah Raha, Ustad Moh. Ridwan mengatakan semua tokoh masyarakat dan stakeholder akan bekerja sama memberikan pemahaman bahwa jika ada salah satu remaja/pelajar yang ditangkap oleh Polsek Katobu atau Polres Muna maka mereka akan diarahkan atau dtitipkan untuk dibina di pesantren
“Intinya pembahasannya adalah bagaimana kita bisa menanggulangi kenakalan remaja. Kemudian ditawarkan kepada semua peserta dialog bagaimana mereka yang nakal seperti miras, keluyuran malam, kemudian melakukan kekerasan dan ketika ditangkap oleh Polsek atau Polres bisa diajak kerja sama dengan pesantren untuk dibina di pesantren”, ungkap Ridwan.
Dengan metode pembinaan di pesantren ini diharapkan dapat menciptakan perubahan sikap dan perilaku pada remaja/pelajar dan bisa menumbuhkan generasi muda yang berakhlak baik. Pasalnya, upaya pembinaan yang dilakukan selama ini belum memberikan efek jerah dan perubahan perilaku pada remaja.
“Karena selama ini yang sudah dicoba belum ada efek jerah. Siapa tau dengan metode baru dan kerja sama antara pemerintah dan tokoh masyarakat bisa lebih baik. Dan rencnanya nanti anak-anak akan dibinah di pesentren selama beberapa waktu, tergantung kesepakatan”, ujar Ridwan.
Untuk diketahui, Pondok Pesantren Nahdlatul Ummah Raha merupakan satu-satunya pesantren yang ditunjuk sebagai wadah pembinaan. Hal ini menurut Ustad Ridwan karena melihat kondisi perkembangan peseantren dari hari ke hari menjadi lebih baik walaupun baru seumur jagung.
“Kemudian ada perubahan sikap setelah mereka pulang. Bahkan selama ini dalam kurun waktu satu bulan itu sudah 13 orang yang pindah ke peseantren dari sekolah lain. Karena kita fokus dalam pembinaan Al-Qur’an dan akhlak”, pugkasnya.
Penulis: Husain