Oleh: Ambar Pratiwi
Sayur merupakan bahan pangan yang sangat diperlukan oleh tubuh kita, karena sayur mengandung vitamin, mineral, serat. Kandungan gizi dalam sayur dapat meningkatkan kualitas kesehatan kita. Salah satu jenis sayur yang mulai dibudiayakan dan dimanfaatkan untuk kesehatan adalah bayam merah.
Bayam merah merupakan salah satu sayur yang tinggi akan kandungan protein, vitamin, zat besi, serat dan betasianin. Tekstur bayam merah lunak sehingga bayam merah dapat dikonsumsi baik oleh bayi, anak-anak mapupun orang dewasa.
Cara pengolahan bayam merah pun sangat mudah, bias dikonsumsi sebagai salad, jus, sayur ataupun lalapan. Cara budidaya bayam merah juga mudah, dapat ditanam pada berbagai musim, bisa ditanam di pekarangan, sawah maupun tegalan; dan dapat dipanen pada umur 1 sampai 1,5 bulan.
Kandungan gizi yang tinggi pada bayam merah mampu mendukung kesehatan. Vitamin dapat menigkatkan kekebalan tubuh. Zat besi sangat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas sel darah merah. Serat memiliki peranan penting dalam menjaga saluran pencernaan. Betasianin merupakan senyawa yang memberi warna merah pada daun atau batang bayam merah.
Betasianin termasuk dalam golongan fenol, yang dapat berfungsi sebagai antioksidan. Penggunaan senyawa antioksidan saat ini semakin meluas seiring dengan semakin besarnya pemahaman masyarakat tentang peranannya dalam menghambat penyakit degeneratif seperti penyakit jantung, arteriosklerosis, kanker, serta gejala penuaan.
Masalah-masalah ini berkaitan dengan kemampuan antioksidan untuk bekerja sebagai penghambat reaksi oksidasi oleh radikal bebas reaktif yang menjadi salah satu penyebab penyakit-penyakit tersebut ataupun penuaan dini.
Timbulnya penyakit degeneratif serta penuaan dini dapat disebabkan juga oleh terpaparnya tubuh dengan radikal seperti asap rokok, asap kendaraan atau industri, sinar matahari, obat kimia, maupun pestisida. Dimana sumber radikal bebas tersebut hampir kita terima setiap hari. Sehingga resiko munculnya penyakit degeneratif dan penuaan dini akan meningkat.
Betasianin pada bayam merah mampu mengikat kolesterol ataupun senyawa radikal lain yang akan memicu timbulnya penyakit degeneratif dan penuaan dini. Kemampuan betasianin mengendalikan radikal bebas agar tidak merajalela dalam tubuh memegang peranan penting dalam pencegahan timbulnya penyakit degeneratif.
Sebenarnya secara alami tubuh mampu menghasulkan senyawa antioksidan, hanya saja belum mampu mengimbangi jumlah radikal bebas yang memapar tubuh. Oleh karena itu asupan makanan yang mengandung antioksidan sangat diperlukan.
Ada hal yang harus diperhatikan dalam memasak bayam. Sebaikanya bayam tidak direbus terlalu lama, karena viramin dan betasianin pada bayam merah dapat larut di dalam air. Oleh karena itu, ketika bayam merah dimasak sebagai sayur sop atau direbus, maka kuah dan air rebusannya berwarna merah.
Beberapa penelitian yang dilakukan, bahwa jus bayam merah atau bayam merah segar memiliki kandungan senyawa antioksidan yang lebih tinggi.
Dikatakan bahwa kandungan betasianin bayam merah lebih tinggi dari umbi bit. Kemampuan antioksidan bayam merah lebih tinggi dari bayam hijau, seledri dan rosella. Sehingga bayam merah memiliki potensi sebagai sumber antioksidan alami yang potensial.
Penulis: Dosen Prodi Biologi FAST UAD dan Mahasiswa Program Pascasarjana Fakultas Biologi UGM