PENASULTRA.COM, KENDARI – Progres pembangunan Jembatan Bahteramas yang menghubungkan Kota Lama Kendari dengan Kelurahan Lapulu, Kecamatan Abeli baru mencapai 42 persen per 27 Juli 2018.
Capaian ini tidak sesuai target yang diproyeksikan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) sebelumnya.
Menurut Pelaksana tugas (Plt) Kadis Sumber Daya Air (SDA) dan Bina Marga Sultra, Martin Efendi Patulak, seharusnya progres pembangunan jembatan sepanjang 1348 meter dan lebar 20 meter yang ditarget rampung pada 2019 itu sudah mencapai 60 persen.
Lambannya progres pembangunan jembatan yang mulai di kerja sejak 2015 lalu itu dikarenakan kendala pembebasan lahan.
“Kendalanya pada pembebasan lahan di Kelurahan Lapulu ada satu kapling tanah serta ruko-ruko yang ada di Kota Lama,” kata Efendi Sabtu 28 Juli 2018.
Guna mengejar target perampungan pengerjaan jembatan, kata dia, saat ini Pemprov Sultra sudah mulai merealisasikan penyelesaian ganti rugi lahan.
“Pembayarannya sudah masuk kewenangan Balai Wilayah Sungai Sulawesi III Palu,” ungkap Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Sultra tersebut.
Efendi mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya tengah fokus menyelesaikan struktur bangunan jembatan atau mayor item.
“Intinya yang sementara diselesaikan adalah struktur bangunan. Kalau menor item dan penyangga jembatannya belum kita kerja, karena kita tunggu masalah lahan diselesaikan,” terang lelaki berkacamata ini.
Penyelesaian pembangunan Jembatan Bahteramas ini, kata Efendi, menyesuaikan dengan anggaran multi years dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen-PUPR).
“Kan kontrak anggarannya itu sekitar Rp750 miliar. Kita target 2019, tapi tergantung dari anggaran multi yearsnya lagi dari Kementrian PUPR,” tutupnya.(b)
Penulis: Yeni Marinda
Editor: Ridho Achmed