PENASULTRA.COM, BOMBANA – Warga Desa Lengora Pantai Kecamatan Kabaena Tengah Kabupaten Bombana Sulawesi Tenggara, mengancam akan memboikot aktifitas PT Tonia di Kabaena Tengah. Pasalnya, perusahaan tambang nikel ini lebih banyak menerima karyawan dari luar desa Lengora Pantai. Sementara perusahaan ini mengeksploitasi wilayah lengora pantai menjadi kawasan penambangannya.
“Warga Lengora Pantai yang akan merasakan dampak langsung dari aktifitas tambang ini. Namun mereka cenderung diabaikan oleh pihak perusahaan,” kata Sarman, Tokoh Pemuda Bombana pada wartawan, Minggu 9 Desember 2018.
Ketua Bidang Investigasi Satuan Pemuda (Satpa) Bombana ini menegaskan bahwa perusahaan tambang wajib memprioritaskan pekerja lokal sebagai karyawan pasalnya warga lokal selalu menerima dampak langsung maupun tidak langsung dari aktifitas tambang.
Bukan hanya itu, pihak manajemen perusahaan kata Sarman melakukan sosialisasi secara diam diam tanpa diketahui oleh pemerintah dalam hal ini dinas terkait lingkungan hidup setempat. Pasalnya, sebagian kawasan IUP PT Tonia ini berada diatas kawasan hutan produksi dan diduga belum mengantongi izin pinjam pakai kawasan hutan dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
“Kami akan lakukan aksi besar di ESDM Sultra lalu akan kami lanjutkan di lokasi tambang di Kabaena,” tegas Sarman.
Terpisah, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Bombana Makmur Darwis mengakui bahwa pihaknya tidak menerima surat pemberitahuan terkait sosialisasi produksi PT Tonia di Kabaena.
“Kalau itu terjadi berarti perusahaan tersebut melakukan pelanggaran,” katanya.
Sementara pihak manajemen PT Tonia saat konfirmasi belum terhubung.(b)
Penulis: Zulkarnain
Editor: Kas