PENASULTRA.COM, KENDARI – Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) XXI Kendari memasang portal pada jembatan bailey Pohara. Pasalnya, jembatan yang menghubungkan Kota Kendari dan beberapa Kabupaten di Sulawesi Tenggara (Sultra) serta Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Sulawesi Selatan (Sulsel) itu hanya bersifat darurat dan diperuntukkan bagi kendaraan roda empat berkapasitas kecil atau yang beratnya dibawah 15 ton saja.
Namun kenyataanya, kendaraan berat berukuran empat per empat bermuatan semen dan pasir masih dibebaskan melalui jembatan bailey itu tanpa dikontrol dan diawasi.
Anggota DPR RI Dapil Sulawesi Tenggara (Sultra), Ridwan Bae mengingatkan, kendaraan berukuran besar agar tidak melewati Jembatan Pohara tersebut. Dikhawatirkan, jembatan ini kembali ambruk akan berakibat pada molornya waktu pengerjaan jembatan permanen Pohara.
“Selain itu juga akan berdampak kemacetan tentu akan membuat jembatan rusak karena beban yang terlalu berat,” kata Rodwan Bae, Minggu 4 Agustus 2019.
Saat ini kata Ridwan, telah dibuka jalur alternatif dan bersifat sementara bagi pengendara yang akan ke Kendari atau ke Unaaha tanpa harus melewati jembatan Pohara. Seperti jalur Kolaka diarahkan melewati Motaha (Konawe Selatan) dan kendaraan dari arah Unaaha (Konawe) diarahkan melalui jalur bandara (Ranomeeto, Konawe Selatan).
“Sampai saat ini saya masih terus mengikuti perkembangan pekerjaan jalan dan talud itu, sehingga saya hanya bisa mengomentari untuk mengingatkan supaya pengendara berukuran besar mengambal jalur lain yakni Motaha-Konsel-Kendari,” sarannya.
Menurut mantan Bupati Muna ini, penimbangan kendaraan di Kolaka bisa diarahkan sesuai tugas dan fungsi perhubungan darat yakni tidak sekedar menimbang kendaraan berukuran besar. Namun juga kendaraan bobot berat bisa diarahkan kejalur alternatif yang bisa dilewati.
“Tidak sedikit angkutan logistik yang akan datang dan keluar dari arah Makassar (Sulsel) menuju Kolaka-Kendari dan sebaliknya. Apalagi menghadapi hari raya Idul Adha pada 11 Agustus 2019 nanti,” ucapnya.
Ridwan berkomitmen tidak akan membiarkan pengerjaan jalan ini memakan waktu terlalu lama.
“Pihak PU diminta lebih serius untuk menyelesaikan jalan dan talud itu,” tutupnya.(b)
Penulis: Sopi
Editor: Yeni Marinda