PENASULTRA.COM, BUTENG – Pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Andi Sumangerukka dan Hugua kembali melaksanakan kampanye terbatas di Buton Tengah, Selasa 8 Oktober 2024. Kali ini, kampaye terbatas dilaksaknakan pada dua lokasi berbeda yakni di Kecamatan Sangia Wambulu pada pagi hari dan Kecamatan Gu pada siang hari.
Baik di Kecamatan Sangia Wambulu maupun Kecamatan Gu, kampanye terbatas itu dihadiri kurang lebih 2000 massa. Hal ini membuktikan penerimaan masyarakat terhadap Paslon ini sangat baik di masyarakat.
La Bagea, salah seorang tokoh masyarakat di Kecamatan Sangia Wambulu mengatakan Paslon ASR-Hugua sangat dirindukan sosoknya. Keduanya memiliki rekam jejak yang jelas saat aktif di dunianya masing-masing.
“Pak ASR ini punya rekam jejak yang luar biasa. Saat masih aktif di Militer, berbagai jabatan mulai dari bawah hingga ke atas pernah dijabat. Begitu pula Pak Hugua, sukses membangun Wakatobi dua periode dan jadi anggota DPR RI,” ujar La Bagea.
Kata La Bagea, Hugua hadir di Buteng bukan karena Pilgub. Namun sejak tahun 2003, Hugua sudah masuk di Buteng tepatnya di Desa Kolowa dengan membawa LSM Sintesa dengan program ekonomi desa atau Bantesa.
“Jadi Pak Hugua ini sejak 2003 sudah berbaur dengan masyarakat pedesaan khususnya di Desa Kolowa. Bukan karena beliau mencalonkan diri di Pilgub Sultra. Berbagai anggaran baik nasional maupun luar negeri di bawa masuk ke Buteng saat itu,” kenang La Bagea.
Sementara itu Awaludin, Caleg Partai Gerindra terpilih Kabupaten Buton Tengah (Buteng) mengungkapkan kader Partai Gerindra sangat mendukung penuh Paslon ASR-Hugua. Karena Paslon ASR-Hugua adalah pilihan Prabowo Subianto, Presiden RI terpilih.
ASR-Hugua lanjut Awaludin, sudah berkontribusi besar terhadap masyarakat Sultra. Keduanya punya rekam jejak yang menterang. Hugua miliki prestasi mentereng saat jadi Bupati Wakatobi dua periode dan saat jadi anggota DPR RI berjasa memperjuangkan nasib P3K serta menjadi Putra Sultra yang vokal di Senayan.
“ASR-Hugua sudah berkontribusi besar terhadap masyarakat Sultra khusus bantuan sosial yang berdampak di masyarakat. Keduanya juga dengan niat yang tulus, keduanya turun di semua wilayah Sultra untuk melihat kondisi langsung masyarakat,” ungkap Awaludin.
Sementara itu Ketua DPC Gerindra Buteng, Husni, mengatakan saat ini isu politisasi suku sangat sering terjadi. Menurutnya, Sultra tidak bisa diklaim salah satu suku. Karena Sultra terbentuk dengan gabungan berbagai suku.
“Selama dia berada di Sultra maka dia adalah putra Sultra. Siapapun yang berniat membangun Sultra maka kita harus dukung,” kata Husni, dengan lantang.
Husni juga mengungkap dukungan masyarakat di Buton Tengah terhadap pasangan ASR Hugua sangat kuat dan menggeliat di akar rumput.
“Dukungan masyarakat sangat kuat, kami meyakini menang di atas 70 persen” kata Husni, menutup pidatonya.(dir)