SDN 2 Batalaiworu Wakili Sultra di Lomba Sekolah Sehat Tingkat Nasional

PENASULTRA.COM, MUNA – Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Batalaiworu patut diacungi jempol.

Betapa tidak, SDN yang berada di Kecamatan Batalaiworu, Kabupaten Muna tersebut, akan mewakili Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), pada lomba sekolah sehat tingkat nasional tahun 2018.

Bupati Muna LM Rusman Emba mengatakan, Pemda Muna akan terus memberikan pendampingan.

Ketua FKPPI Sultra itu mengakui SDN 2 Batalaiworu adalah sekolah terbaik di Kabupaten Muna.

Walaupun sedikit anggaran yang dikucurkan, namun sangat mengapresiasi pihak sekolah yang telah mampu bersaing dan dan memacu kreatifitas yang luar biasa sehingga dapat menjadi yang terbaik.

“Mudah-mudahan di APBD 2019, kita bisa menganggarkan, agar sekolah ini kelihatan lebih cantik,” kata Rusman Emba seusai membuka acara penilaian Lomba Sekolah Sehat Nasional di SDN 2 Batalaworu, Rabu 25 Juli 2018.

“Tentu kami juga minta dukungannya agar Muna ini dapat diperhitungkan di level nasional melalui lomba sekolah sehat ini,” tambahnya.

Ditempat yang sama, Ketua Tim Penilai Sekolah Sehat Nasional, Supartono menuturkan, lomba sekolah sehat adalah program nasional untuk meningkatkan kesehatan peserta didik, sebab kata dia, untuk dapat belajar dengan efektif, peserta didik memerlukan kesehatan yang baik.

Untuk itu ia meminta agar komitmen itu terus dijaga dan dipelihara serta ditingkatkan, karena hal ini merupakan peraturan bersama empat menteri.

“Yang terpenting bagaimana komitmen ini dapat diikuti dengan koordinasi yang baik dalam gerak dan langkah pembinaan dan pengembangan usaha kesehatan sekolah,” kata Supartono.

Menurutnya, UKS telah memainkan peranan yang sangat penting dalam membentuk kesadaran untuk meningkatkan kesehatan peserta didik. Upaya memelihara kesehatan yang ditujukan pada peserta didik merupakan salah satu mata rantai yang penting dalam meningkatkan kualitas kesehatan penduduk.

“Keberhasilan dalam meningkatkan kesehatan peserta didik yang rentan dan rawan terhadap berbagai macam penyakit, merupakan sebuah investasi besar yang menjadi modal bagi pembangunan bangsa dimasa mendatang,” ucapnya.

Supartono menambahkan, peningkatan pelaksanaan program UKS atau Madrasah, hendaknya menjadi perhatian dari tim pengembang UKS, pejabat, kepala sekolah, guru, orang tua, peserta didik dan masyarakat.(b)

Penulis: Sudirman Behima
Editor: La Ode Kasmilahi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *