PENASULTRA.COM, KONSEL – Proses rekrutmen menjadi prajurit Raider tidaklah mudah karena harus melalui seleksi super ketat, 35 prajurit Batalyon Infanteri 725 Woroagi menjalani pemeriksaan psikologi.
Menjadi seorang prajurit berkualitas Raider tidak hanya mengandalkan kemampuan fisik dan kesehatan prima. Tetapi harus melewati beberapa tahapan seleksi.
Kapala Penerangan Korem (Kapenrem) 143 Haluoleo, Mayor Arm Sumarsono mengatakan tahapan tes Psikologi sangat penting dikaitkan dengan kesiapan mental prajurit dalam menempuh pendidikan Raider nantinya di Pusdikpassus, Batujajar.
“Seleksi menjadi seorang prajurit Raider berkualitas tidaklah mudah, bukan hanya kemampuan fisik dan kesehatan yang prima. Tetapi harus melewati beberapa tahapan seleksi yang cukup ketat, seperti tes psikologi yang diikuti oleh 35 orang prajurit Yonif 725/Woroagi dalam seleksi rekrutmen prajurit Raider,” terang Sumarsono, Kamis 25 Juni 2020.
“Rangkaian seleksi perekrutan prajurit Raider memang melalui beberapa tahapan yang harus diikuti, selesai dinyatakan lulus tes Psikologi akan mengikuti tes kesehatan sebelum masuk mengikuti pendidikan Raider selama 5 bulan,” sambungnya.
Sala satu Prajurit yang mengikuti rekrutmen prajurit Raider, Serda Saharuddin mengaku bangga apabila bisa lulus dan terpilih untuk mengikuti pendidikan Raider.
“Menjadi seorang prajurit Raider merupakan kebanggaan, memang jalannya tidak mudah untuk menggapainya. Semoga saya bisa lulus dan terpilih untuk menjadi seorang prajurit Raider,” harapnya.
Senada, Prada Muhammad Nawawi mengatakan, menjadi prajurit Raider adalah panggilan hati dan harus memiliki kemauan yang cukup kuat.
Untuk diketahui, pelaksanaan tes psikologi pendidikan Raider langsung diawasi oleh Tim Dinas Psikologi Angkatan Darat (Dispsiad) yang diketuai oleh Letkol Infanteri Namr Djalil.
Kegiatan ini dilaksanakan di Mako Yonif 725/Wrg, Desa Rambu Rambu Jaya, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra).
Penulis: Sain