PENASULTRA.COM, MUNA – Sesosok mayat laki-laki ditemukan warga Desa Oempu (Walengkabola), Kecamatan Tongkuno, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra), dalam posisi terbaring menyamping dan mulai mengeluarkan bau tidak sedap di semak-semak, Selasa 9 April 2019.
Mayat yang belakangan diketahui bernama La Haludi Bin La Haji (48) tersebut pertama kali ditemukan oleh Yani (28), Wa Suha (53), beserta beberapa masyarakat setempat, sekitar pukul 17.40 Wita.
Kepolisian Sektor (Polsek) Tongkuno yang mendapat laporan dari Kades Oempu, Safar atas penemuan mayat itu, dipimpin langsung Kapolsek Ipda Darul Aqsa bersama personilnya menuju tempat kejadian perkara (TKP).
Ipda Darul Aqsa mengungkapkan, sebelum ditemukan tak bernyawa disemak-semak tepatnya 10 meter dari jalan poros Walengkabola-Tanjung. Kata Darul, ketika dijalan korban (La Haludi) sempat berpapasan dengan salah seorang warga bernama La Hanisa berjalan menuju Tanjung, pada Minggu 7 April 2019, sekitar pukul 17.40 wita.
“Saat berpapasan, tidak ada komunikasi sebab saudara La Hanudi (korban) sudah tidak bisa lagi berbicara akibat penyakit strok yang dideritanya. Selanjutnya tidak ada lagi keluarga maupun warga lainnya yang bertemu dengan korban setelah itu,” ungkap Darul Aqsa, Rabu 10 April 2019.
Sejak dilihat berjalan menuju ke Tanjung, lanjutnya, korban yang tinggal seorang diri. Sebab istri dan dua anaknya tengah berada di Malaysia. Sementara dua anak lainnya berada di Kendari. Karena tak kunjung pulang, Selasa 9 April 2019, pihak keluarga memutuskan untuk melakukan pencarian. Arah Tanjung menjadi fokus titik pencarian dimana terakhir pria malang itu dilihat warga.
“Sekitar pukul 17.40 Wita pihak keluarga bersama warga lainnya menemukan jenazah La Hanudi dalam kondisi yang sudah rusak bertempat disema-semak disekitarnya terdapat bebatuan cadas. Saat ditemukan kondisi jenazah korban sudah rusak (berulat). Pihak keluarga memutuskan mengangkat jenazah Almarhum (La Hanudi) ke rumah saudaranya La Nsidaha,” tambah Darul.
Menurut Darul, jenazah korban sempat dibawa ke Puskesmas Tongkuno guna dilakukan pemeriksaan luar. Untuk memastikan penyebab kematian lelaki yang pernah merantau di Malaysia itu.
“Keterangan dari keluarga, almarhum menderita strok. Sehingga disimpulkan bahwa kemungkinan penyakit hipertensi dan strok yang diderita,” ujarnya.
Darul mejelaskan, karena meyakini korban meninggal disebabkan penyakit dan diketahui tidak pernah berselisih paham dengan siapapun, maka keluarga korban menolak untuk dilakukan outopsi yang disertai dengan surat penolakan outopsi.
“Karena kondisi mayat almarhum sudah mulai mengeluarkan bau tak sedap, Selasa 9 April 2019, sekitar pukul 22.00 wita, jenazah dikebumikan di pemakaman umum,” pungkas Darul.(b)
Penulis: Sudirman Behima
Editor: Bas