PENASULTRA.COM, KONSEL – Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 7 Konawe Selatan (Konsel) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) merupakan salah satu sekolah favorit di Konawe Selatan. Sehingga, tidak salah jika menjadi pilihan tepat bagi putra-putri di wilayah Kecamatan Kolono untuk melanjutkan pendidikannya.
Selain memiliki fasilitas yang lengkap, SMAN yang beralamat di Jalan Poros Kolono – Kendari Desa Andinete, Kecamatan Kolono, Kabupaten Konawe Selatan itu juga memiliki beragam kegiatan ekstrakurikuler yang dapat mengembangkan segala potensi diri siswa.
Kegiatan ekstrakurikuler di sekolah ini cukup banyak yakni mercy band, olahraga volly ball, futsal, bulu tangkis, seni dan lain-lain. Semua kegiatan ekstrakurikuler berjalan dengan baik dan bahkan sekolah SMAN 7 Kolono tampil mewakili daerah konawe selatan dalam ajang perlombaan hingga meraih beberapa kejuaraan.
“Tim futsal kami baru saja pulang dari Raha mengikuti kejuaraan Smandara cup”, kata Arifin saat ditemui di ruang kerjanya, Senin, 4 Juli 2022.
SMAN 7 Konsel merupakan salah satu sekolah tertua yang memiliki nama baik yang dapat dibanggakan serta mampu bersaing dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler dan akademiknya secara maksimal.
Di bidang pramuka, SMAN 7 Konsel selalu menjadi pelopor dalam pembentukan organisasi kepramukaan di Wilayah Konawe Selatan.
“SMAN 7 Konsel ini menjadi pelopor pramuka Konsel tentang pembentukan-pembentukan organisasi kepramukaan,” terang Kepsek Arifin.
Pada akhir bulan Juni kemarin, SMAN 7 Konsel baru saja melakukan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk tahun ajaran 2022/2023.
Sesuai permohonan yang diajukan di Kantor Dinas Pendidikan Sulawesi Tenggara, rencana penerimaan siswa baru tahun ajaran 2022/2023 ini sekitar tujuh kelas atau sekitar 252 siswa.
Namun, dari jumlah tersebut ternyata tidak terpenuhi sebab hanya sekitar 170 saja yang mendaftar di SMAN 7 Konsel. Hal ini bukan berarti SMAN 7 Konsel ini kurang peminatnya, namun karena jumlah tamatan SMP di sekitar wilayah Kecamatan Kolono itu juga berkurang.
“Tadinya ada SMP besar di Kolono, biasanya dapat menamatkan ratusan lebih siswa tapi sekarang ini hanya 70 lebih sehingga tahun ini SMAN 7 Konsel hanya dapat kuota enam kelas saja,” tutur Arifin.
Pelaksanaan PPDB telah berakhir dan kini memasuki tahapan pendaftaran ulang sesuai dengan jumlah peserta didik yang lulus di SMAN 7 Konsel.
“Iya, pendaftaran ulang bagi penerimaan peserta didik baru tahun ajaran 2022/2023 sementara dalam proses,” katanya.
Sementara itu, persentase kelulusan siswa tahun ajaran 2021/2022 tidak mencapai 100 persen, ini disebabkan adanya persoalan pandemi Covid-19, akhirnya banyak siswa yang berhenti sekolah dan tidak mengikuti ujian.
“Dampak dari Covid-19, di SMAN 7 Konsel ini, ada tiga peserta didik tidak ikut ujian dan itu otomatis dinyatakan tidak lulus sehingga persentase kelulusan tidak mencapai 100 persen,” ujar Arifin.
Lebih lanjut, Arifin mengungkapkan bahwa salah satu hal yang menganggu proses belajar siswa saat ini adalah game online. Olehnya itu, ia berharap agar bagaimana permainan atau game online itu dapat dihilangkan karena sangat menganggu konsentrasi siswa.
Terakhir, mantan aktivis UHO itu berharap pandemi Covid-19 ini segera berakhir sehingga proses belajar mengajar bisa normal kembali seperti semula.
Untuk diketahui, SMAN 7 Konsel memiliki 35 personil meliputi 15 guru PNS, 15 guru tidak tetap (GTT), staf 2 orang, security 2 orang dan klinik servis 1 orang.
Editor: Husain