PENASULTRA.COM, KENDARI – Penasultra.com bersama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Sulawesi Tenggara (Sultra) yang didukung Polda Sultra menutup akhir tahun dengan menyelenggarakan talk show dan diklat jurnalistik muda di Zahra Syariah Hotel Kendari, Sabtu 29 Desember 2018.
Kegiatan mengusung tema ‘Tangkal Hoaks, Menciptakan Informasi Berkualitas, Cerdas dan Mencerahkan’ ini menghadirkan sejumlah narasumber. Mereka adalah, Kabid Humas Polda Sultra AKBP Harry Goldenhardt, Kabid Kewaspadaan Nasional Kesbangpol Sultra Andi Muhammad Toasa, Ketua PWI Sultra Sarjono, akademisi M. Djufri Rachim dan jurnalis senior Milwan Lukman.
Berdasarkan data yang dihimpun SMSI Sultra, ada sekitar 70 lebih media siber yang berpusat di Sultra.
Menurut Ketua SMSI Sultra, Gugus Suryaman, jumlah itu ada yang dikelola secara profesional dan hanya partisan.
Media online yang dikelola secara profesional, kata Gugus, sesuai dengan standar etik Dewan Pers, memiliki struktur, berbadan hukum serta memiliki pedoman media siber.
“Semua itu diperlukan untuk mendapat legitimasi dari negara dan diakui oleh negara,” kata Gugus dalam sambutannya.
Tumbuh kembangnya zaman di era milenial saat ini, kebebasan berpendapat tak bisa dihindarkan. Munculnya berita hoaks atau informasi bohong dewasa ini seperti mata pisau dan sulit dibedakan lagi dengan berita fakta.
Hal ini bisa parah jika penerima informasi tidak memiliki kesadaran etis dalam menyaring informasi.
Olehnya itu, Kabid Humas Polda Sultra, AKBP Harry Goldenhart menghimbau agar dilakukan edukasi literasi digital dalam pemanfaatan media informasi secara sehat. Apalagi, dimoment politik.
“Dalam pemanfaatan media informasi secara sehat, kita perlu adakan kerja sama dengan berbagai pihak. Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama melakukan edukasi literasi digital,” kata Harry dalam pemaparannya.
Hal senada dikatakan Kabid Kewaspadaan Nasional Kesbangpol Sultra, Andi Muhammad Toasa. Ia menyarankan, untuk mencegah peredaran informasi berbau hoaks, jurnalis diharapkan mampu membuat berita secara berimbang.
“Agar tidak menyudutkan salah satu tokoh,” tuturnya.
Ketua PWI Sultra, Sarjono turut pula menegaskan, para jurnalis perlu mengambil tindakan terhadap informasi-informasi berbau hoaks dengan melakukan verifikasi terlebih dahulu. Sehingga, informasi yang disebarluaskan dapat berkualitas.
“Jurnalis memiliki tanggung jawab untuk memulihkan berita hoaks yang sudah terlanjur viral,” tekan wartawan senior Antara ini.
Usai gelaran talk show yang dibarengi diskusi interaktif dari kalangan jurnalis dan mahasiswa ini langsung dilanjutkan dengan pelatihan jurnalistik muda.
Selaku panitia penyelenggara yang juga merupakan anggota SMSI Sultra, Penasultra.com menghadirkan sejumlah narasumber kompeten, yakni para jurnalis senior. Di antaranya, Makmur Abdullah, Ishak Junaidi, Arifuddin Mangka dan Mahdar Tayong.
Peserta yang hadir diberi pemahaman dan pendidikan singkat mengenai dunia jurnalistik.(b)
Penulis: Luthfi Badiul Oktaviya/La Basisa
Editor: La Ode Muh. Faisal/Ridho Achmed