Oleh: Wa Andi, Mahasiswi Jurusan Manajemen Universitas Sembilanbelas November (USN) Kolaka
Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan adalah sistem computer yang mampu melakukan tugas tugas yang biasanya membutuhkan kecerdasan manusia. Teknologi ini dapat membuat keputusan dengan cara menganalisis dan menggunakan data yang tersedia dalam sistem.
Di erah revolusi ini perkembangan dari AI saat ini mulai banyak menimbulkan kekhawatiran dan ketakutan. Hal ini dikarenakan AI akan menghasilkan mesin atau robot yang cerdas dan kemudian menggatikan kerja manusia. Ini membuat AI menjadi teknologi yang masih dianggap sebagai ancaman bagi manusia dari pada sebagai alat yang akan membantu manusia di masa depan.
Sangat mungkin jika AI akan segera menggantikan pekerjaan yang melibatkan pekerjaan dasar manusia atau bahkan melampaui kemampuan manusia saat ini, terutama yang bekerja di perkantoran atau perusahaan dan perbankan. Akan tetapi terkadang costomer atau pelanggan lebih nyaman saat dilayani oleh manusia ketimbang dilayani oleh mesin.
Seiring berjalanya waktu perkembangan AI ini, menjadi permasalahn dikalangan masayarakat, dimana banyak sekali pengangguran massal karena di setiap pekerjaan akan menjadi serba otomatis dan tenaga manusia tidak lagi digunakan. Bahkan kehilangan pekerjaan mungkin merupakan kekhawatiran terbesar bagi masyarakat atau manusia.
Seperti yang terjadi dengan keadaan sekarang ini, dimana timbulnya covid-19 yang semakin berkembang luas di Negara Indonesia, sehingga menyebabkan perkantoran perusahaan, dan pendidikan di tutup untuk sementara waktu. Akan tetapi dengan keadaan yg terjadi seperti saat ini, alat teknologi atau AI sangat membantu untuk menyelesaikan pekerjaan dan aktifitas di kantor selama pandemic.
Teknologi telah menjadi sebuah acuan dalam kemajuan suatu perusahaan, salah satunya dengan menggunakan teknologi seperti Aplikasi HRIS Talent, apa yang dokerjakan dalam perusahaan akan menjadi lebih mudah, efektif dan efisien. Semakin pesat perkembangan teknolog apa yang dikerjakan setiap karyawan akan semakin praktis dan mudah. Contohnya dari penggunaan software HRIS perusahaan adalah sistem rekrutment, data absensi, penggajian, dan pelatihan karyawan yang disimpan pada satu database.
Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan (AI) adalah simulasi dari kecerdasan yang dimiliki oleh manusia yang dimodelkan di dalam mesin dan deprogram agar bisa berpikir seperti halnya manusia. Sedangkan menurut Mc Leond dan Schell, kecerdasan buatan adalah aktivitas penyediaan mesin seperti computer demgan kemampuan untuk menampilkan perilaku yang dianggap sama cerdasnya dengan jika kemampuan tersebut ditampilkan oleh manusia.
Saat ini hampir semua perangkat computer atau teknologi modern telah banyak menerapkan kecerdasan buatan, dengan kata lain AI merupakan sistem computer yang bisa melakukan pekerjaan yang umumnya memerlukan tenaga manusia atau kecerdasan munusia untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Tanpa disadari, mau tidak mau, manusia dalam keseharian hidupnya telah berinteraksi dengan Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan. Namun, tidak semua siap untuk masuk beriringam terus menerus. Perlu pula menggali potensi diri agar tidak tergantikan oleh kemampuan para robot cerdas ini.
Saya (penulis) dalam prespektif saya bahwa teknologi AI memiliki kelebihan. Tetapi, tidak bisa menggantikan peran manusia. Justru kehadiran teknologi AI akan melengkapi peranan manusia dalam bekerja maupun dalam berinteraksi. Dari sisi teknologi, AI memiliki banyak kelebihan. Tetapi itu tidak akan menggantikan peranan manusia karena, tampa adanya arahan dari manusia, robot atau mesin AI, tidak akan berkerja secara semestinya tampa ada arahan dari manusia. Teknologi AI berperan untuk melengkapi peranan manusia, bukan mengganti peran manusia.
Meskipun AI bisa melakukan apa yang dilakukan manusia, tetapi ada satu kekurangan yang sangat mendasar dari teknologi AI, seperti yang ada pada robot, yaitu dia tidak memiliki moral dan keinginan, justru itu hanya ada pada manusia. Dan mesin robot atau AI, juga tidak bisa melakukan evaluasi. Karena, robot tidak memiliki keinginan. Oleh karena itu, peran manusia dalam melakukan inovasi untuk menciptakan dan menemukan sesuatu yang baru sangat dibutuhkan. Jadi, AI hanya bersifat membantu, bukan menggantikan.
Contoh kecil penerapan teknologi AI, dilingkungan masyarakat seperti, penjualan online, salah satu teknologi AI ini yaitu, handphone dengan mengunakan berbagai aplikasi, untuk melakukan suatu jual beli, dimana sebelum ditemukan atau belum berkembangnya teknologi AI, proses jual beli masi dilakukan secara manual dengan pasar sebagai tempat pertemuan antara penjual dan pembeli. Inilah, perbedaan sebelum berkembangnya teknologi AI dan sesudah berkembangnya teknologi AI. Dimana penjual tidak lagi mengeluarkan modal untuk membangun sebuah tokoh usaha atau sewa tempat.
Maka dari itu, peran teknologi dan Artificial Intelligence sangat membantu pekerjaan manusia, bukan mengganti pekerjaan manusia. Akan Tetapi jika di pandang dari sisi negatifnya, teknologi AI ini, bisa mematikan pemasukan atau omset dari pasar tradisional. Tetapi itu kembali lagi pada manusia itu sendiri, apakah dia akan mengikuti perkembangan jaman, atau masih mempertahan kebudayaan jual beli menggunakan pasar tradisonal.
Pada dasarnya orang yang kalah adalah, orang yang berhenti berpikir, berinovasi dan berusaha.