PENASULTRA.COM, MUNA – Setiap istri pasti akan cemburu jika suaminya dekat dan intim dengan wanita lain. Rasa cemburu yang berapi-api terkadang mengalahkan akal sehat.
Namun, cemburu tanpa bukti dan fakta alias cemburu buta, malah justru membuat persoalan menjadi pelik. Apalagi sampai mengambil tindakan main hakim sendiri dan salah sasaran.
Seperti yang dipertontonkan YH, istri oknum polisi yang bertugas di Polres Muna ini.
Ditemani rekannya MR, warga BTN Laende, Kelurahan Laende, Kecamatan Katobu, Kabupaten Muna itu nekat mendatangi kediaman LN, terduga Pelakor atau perebut laki orang di bilangan jalan Lumba-Lumba, Kelurahan Laiworu, Kecamatan Batalaiworu pada Kamis 30 Agustus 2018 sekitar pukul 16.45 Wita.
“Waktu mereka datang (YH dan MR), saya lagi baring-baring di kamar. Tiba-tiba saya dengar orang ketuk pintu dan beri salam. Saya langsung keluar kamar dan membuka pintu masuk rumah. Di situ saya lihat ada dua wanita, dan saya persilahkan duduk di kursi yang ada di teras rumahku,” ungkap LN saat dihubungi melalui telpon selulernya, Minggu 2 September 2018.
“Saat itu dia (YH) duduk di samping kananku. Dan bertanya apakah kamu mamanya Yanti? Saya pun jawab bukan. Saya L*N**. Dia kirakan saya yang suka jalan dengan suaminya,” tambah LN menirukan percakapannya dengan YH kala itu.
Pengakuan wanita 25 tahun itu, tidak membuat YH percaya. YH lalu berdiri dan melayangkan pukulan ke arah wajah LN.
Untung saja, pukulan YH dapat ditangkis dengan tangan kanan LN.
“(Pukulan YH) saya tangkis pake tangan kanan, tapi tanganku kena cakaran kuku. Lalu dia tendang lagi saya, tapi saya mengelak lagi,” tutur LN mengisahkan kejadian penganiayaan tersebut.
Tidak sampai disitu perlakuan yang diterima korban. YH lantas mengajak LN duel layaknya seorang laki-laki sembari mengumpat korban.
Karena suara YH yang keras, tetangga korban pun memadati sekitar rumah dan menyaksikan kejadian itu.
“Pas buka pintu pagar, dia (YH) ajak saya singel (duel) dan katakan saya l*nte. Padahal saya tidak kenal dia apalagi suaminya. Tidak lama, langsung mereka (YH dan MR) pergi,” beber wanita yang bakal melangsungkan pernikahan pada Oktober mendatang itu.
Atas perlakuan YH, di hari yang sama, sekitar pukul 17.00 wita, LN melaporkan kejadian tersebut ke Polres Muna.
“Saya sudah laporkan. Sudah ada laporan polisinya dan hasil visum dari rumah sakit,” aku LN.
Kapolres Muna AKBP Agung Ramos Paretongan Sinaga yang dikonfirmasi membenarkan adanya laporan dugaan penganiayaan LN di Polres Muna. Kata dia, perkara tersebut sementara didalami.
“Laporannya sedang kita proses. Saksi-saksi juga sudah kita panggil untuk dimintai keterangannya,” kata Agung Ramos.(a)
Penulis: Sudirman Behima
Editor: Ridho Achmed