PENASULTRA.COM, KONAWE – Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Halu Oleo (UHO) 2018 melakukan pembinaan berkelanjutan terhadap masyarakat Desa Sorue Jaya, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe dalam rangka pengembangan kewirausahaan.
“Program pembinaan kewirausahaan yang dilakukan beberapa waktu lalu bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, khususnya nelayan di Desa Sorue Jaya,” kata Dr. La Ode Suriadi, Pembina KKN Tematik FEB UHO saat ditemui, Jumat 31 Agustus 2018.
Ia mengungkapkan, Desa Sorue Jaya merupakan daerah yang sangat berpotensi untuk pengembangan kewirausahaan.
Disebutnya, letak Desa Sorue Jaya sangat strategis. Sebab, desa tersebut merupakan tempat transit menuju dua destinasi wisata yang ada di Kabupaten Konawe, yaitu Pulau Bokory dan Pantai Toronipa. Ditambah lagi, sebagian besar masyarakat Sorue Jaya adalah nelayan.
“Oleh karena itu, yang kita sosialisasikan kepada masyarakat pada kegiatan KKN Tematik waktu itu adalah bagaimana menumbuhkan jiwa wirausaha bagi mereka,” ungkapnya.
Dalam rangka untuk pengembangan wirausaha masyarakat nelayan, lanjut Suriadi, pihaknya mengusulkan program pengembangan rumah makan khas nelayan Desa Sorue Jaya, seperti rumah makan kampung empang atau kampung nelayan yang ada di Kota Kendari.
Ia menilai, usaha rumah makan sangat berpotensi mendatangkan banyak keuntungan bagi warga. Sebab masyarakat yang hendak mengunjungi objek wisata Pantai Toronipa dan Pulau Bokory berpotensi untuk singgah jika ada rumah makan.
“Ada satu rumah makan di Wakatobi yang ada penampungan ikannya. Jadi kalau kita mau makan tinggal kita pancing kemudian suruh pelayannya bakar misalnya. Nah, konsep ini bisa kita terapkan di Desa Sorue Jaya, karena memang berpotensi untuk itu,” bebernya.
Tidak sekedar menawarkan program pengembangan kewirausahaan, selama 30 hari pelaksanaan program KKN Tematik, pihaknya juga melakukan pelatihan kepada masyarakat, di antaranya pelatihan pembuatan proposal untuk memperoleh bantuan modal usaha.
Ia menilai, yang menjadi kendala terbesar pengembangan usaha di Desa Sorue Jaya selama ini adalah modal, dan tidak adanya pengetahuan maupun keterampilan masyarakat untuk bagaimana memperoleh modal.
“Kita sudah latih juga mereka bagaimana membuat proposal untuk diajukan, misalnya kepada Dinas Perikanan atau Dinas Perundustrian agar mendapatkan bantuan,” bebernya.
“Sebetulnya dana-dana bantuan untuk pembinaan dan pengembangan UKM (Usaha Kecil dan Menengah) itu ada, baik di Dinas Perindustrian maupun di Dinas Perikanan. Bahkan di Dinas Koperasi dan UMKM itu ada,” sambung Suriadi.
Ia menambahkan, program pengembangan kewirausahaan ini akan berkelanjutan, tidak berhenti sampai di KKN Tematik, akan tetapi ke depan pihaknya akan terus bermitra. Bahkan, pihaknya berencana untuk menjadikan Desa Sorue Jaya sebagai desa binaan FEB UHO.
“Artinya, kalau Desa Sorue Jaya sudah menjadi binaan FEB UHO, maka secara otomatis kita juga akan bantu mereka untuk bagaimana meningkatkan pendapatannya,” tandasnya.(b)
Penulis: La Ode Muh. Faisal
Editor: Ridho Achmed