PENASULTRA.COM, KENDARI – Subdit Siber Dit Reskrimsus Polda Sulawesi Tenggara (Sultra), saat ini masih intens menyelidiki kasus dugaan penghinaan suku yang ramai beberapa hari ini.
Kabar terbaru, Polisi tengah melakukan penyelidikan terhadap akun yang diduga pembuat postingan soal penghinaan suku di Sultra ke Facebook.
Dirkrimsus Polda Sultra, Kombes Pol Bambang Wija,narko mengatakan, pihaknya masih menyelidiki terhadap pemilik akun Facebook bernama Aldi Aldi yang memuat postingan soal penghinaan suku di Facebook.
“Akun bernama Aldi Aldi ini yang kita sedang selidiki karena pertama kali memosting konten soal penghinaan suku di grup Facebook Rumpun Ombonowulu,” ujarnya.
Bambang menambahkan, berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan oleh tim Siber Polda Sultra, akun facebook bernama Aldi Ali ternyata akun palsu (Fake). Ia mengindikasi, akun palsu tersebut dibuat sengaja untuk membuat isu ujaran kebencian demi kepentingan tertentu.
“Hasil dari profiling menunjukkan posisi akun Aldi Aldi berada di Sulawesi Tenggara dan merupakan akun palsu (Fake) yang dibuat pada tanggal 27 Mei 2023,” ungkapnya.
Langkah Tim Siber Dit Reskrimsus Polda Sultra saat ini masih bekerja keras memburu akun yang membuat postingan penghinaan suku di Medsos.
Polisi telah mendapat petunjuk baru untuk mengidentifikasi terkait akun tersebut. Akun bernama Aldi Aldi rupanya juga tidak menggunakan foto asli, melainkan memakai foto orang lain yang dipasang pada photo profilnya di Facebook.
“Penyidik telah membuat surat panggilan yang ditujukan kepada saudara Rizza Mahdani dengan alamat Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, yang fotonya dijadikan foto profil di akun facebook Aldi Aldi. Kemudian, Membuat surat sekaligus mengantar ke Mabes Polri dalam rangka meminta bantuan siber bareskrim polri dalam hal berkoordinasi ke META (facebook) untuk membuka Data History/Log History, nomor IMEI, IP Adress serta email yang registrasi, nomor HP dan perangkat yang digunakan oleh akun Facebook Aldi Aldi,” jelas Bambang.
Kapolda Sultra Imbau Masyarakat Tidak Terprovokasi
Dalam penangangan kasus penghinaan suku, Bambang menyebut pihaknya telah mendapat atensi khusus dari Kapolda Sultra, Irjen Pol Teguh Pristiwanto untuk mengusut persoalan tersebut.
Kapolda Sultra berpesan agar masyarakat menahan diri dan tidak mudah terprovokasi atas isu hoaks yang dijadikan sebagai alat untuk memecah persatuan dan menimbulkan kekacauan di daerah bumi Anoa.
“Bapak Kapolda Sultra mengimbau agar masyarkat menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini ke Kepolisian. Selain itu, waspada terhadap pihak-pihak yang ingin memanfaatkan isu ini untuk memecah belah persatuan kita di Sultra. Mari sama-sama kita jaga daerah kita agar tetap aman dan tentram,” kata Bambang melanjutkan pesan Kapolda Sultra.(**)