PENASULTRA.COM, MUNA – Udin (43) Warga Desa Waara, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) keluhkan pelayanan salah satu dokter di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muna.
Pasalnya, Nizam anaknya pasien yang dirawat di ruang Anggrek RSUD Muna diduga ada cairan lendir di paru-paru belum juga mendapatkan penanganan oleh dokter RS.
“Sebelum saya bawa di RS, saya cek di klinik Binter yang ada depan RS. Saat pemeriksaan dokter di klinik, mereka bilang ada cairan lendir di paru-paru pada anak saya,” katanya saat ditemui awak PENASULTRA.COM di pelataran RSUD Muna, Kamis 26 April 2018.
“Karena khawatir saya langsung bawa di RS. Kalau tidak ada cairan lendir dan cuma sesak nafas biasa, saya tidak mau kasih masuk RS,” sambungnya.
Ia mengatakan, anaknya Nizam masuk di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Muna, Rabu 25 April 2018, sekira pukul 21.00 Wita.
Dengan nada kesal Udin mengungkapkan, dokter yang bantu menangani anaknya berjanji akan melakukan penyedotan lendir yang bersarang di paru-paru anaknya. Namun miris, hingga keesokan harinya, Kamis 26 April 2018, sekira pukul 11.30 Wita hal itu belum juga dilakukan.
“Katanya tunggu dokter ahli, tapi sampe jam begini, belum juga ada penanganan. Hanya asistennya saja yang mondar-mandir,” ujarnya dengan nada kesal.
Sementara itu saat dikonfirmasi terkait hal itu, salah satu perawat yang enggan disebutkan namanya mengaku masih dalam penanganan bahkan telah diberikan obat.
“Sudah dilihat dokter. Dokter ahlinya juga sudah datang dari pagi. Tapi kan ada dokter umum yang rutin mengecek. Jadi sudah ditangani. Tidak mungkin langsung sembuh satu kali,” tukas wanita yang kesehariannya bertugas di bilik Anggrek RSUD Muna itu.(b)
Penulis: Sudirman Behima
Editor: La Basisa