Musik Bambu Tradisional Kendari Pernah Buat Pukau Warga Asing

PENASULTRA.COM, KENDARI – Musik bambu tradisional kini sedang populer di Kota Kendari, sebagai salah satu musik yang selalu ditampilkan dalam event atau acara-acara pemerintah.

Cara memainkan alat musik ini, ditiup secara bersama-sama untuk menghasilkan bunyi atau suara sesuai dengan nada lagunya. Sehingga kedengarannya menyerupai nada lagu pada umumnya.

Secara garis besar alat musik bambu ini mengeluarkan jenis suara tenor dan bass yang dipadukan dengan seruling dan gendang. Khusus untuk jenis suara tenor ada dua jenis alat musiknya yaitu tenor berbadan satu dan tenor berbadan dua.

Untuk menghasilkan suara terbaik, jenis bambu yang digunakan sebagai alat musik bambu merupakan potongam batang bambu pilihan. Biasanya jenis bambu yang dipakai yakni bambu betung atau bambu koeuna bonda (populer dalam bahasa daerah) dengan diameter 10-17 cm, dengan tebal mencapai 40 cm.

Musik tradisional ini sempat membuat pukau 25 orang duta besar warga asing yang datang di Kota Kendari pada momen Hari Pangan Sedunia (HPS) ke -39 yang berlangsung di Sulawesi Tenggara (Sultra) belum lama ini, tepatnya, pada acara Welcome Diner yang dilangsungkan di Rumah Jabatan Walikota Kendari.

Pada acara tersebut, tamu-tamu asing disuguhkan dengan penampilan musik bambu yang membuat mereka terpukau, hingga tak sedikit yang mengabadikannya lewat handphone seluler milik masing-masing dengan ekspresi kagum.

Dengan berkembangnya alat musik tradisional ini, kini banyak dimainkan dikalangan anak-anak usia sekolah dasar dan menengah pertama. Sedangkan dikalangan dewasa hampir tidak terlihat

Penulis: Clara Sinthia
Editor: Yeni Marinda