PENASULTRA.COM, KENDARI – Budi, buah hati Thalib dan Masria, warga Kelurahan Tondonggeu, Kecamatan Abeli yang terindikasi menderita gizi buruk, saat ini telah ditangani intensif tim medis dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari.
Kepala Dinkes Kendari Rahminingrum mengaku sebelumnya telah menginstruksikan kepada petugas kesehatan setempat, agar memberikan penanganan serius kepada balita berusia 2,9 tahun itu.
“Saat ditemukan, Budi memiliki berat badan 6,6 kilogram. Saya minta balita itu mendapat pengobatan serius serta rutin dipantau kondisi kesehatannya di Posyandu maupun Puskesmas,” ujar Rahminingrum saat dihubungi via selulernya, Jumat, 22 Maret 2019.
Usai ditangani pihak medis, ungkap Rahminingrum, bobot badan Budi mendekati ukuran normal bagi anak seusianya.
“Februari lalu berat badannya hanya 6,6 Kilogram. Kemudian naik menjadi 7,7 Kilogram dan terakhir ditimbang kemarin beratnya sudah mencapai 9 Kilogram,” terangnya.
Meski tak dirawat inap, Dinkes Kendari tak akan menarik biaya sepeser pun buat pengobatan sang balita lantaran orangtua Budi termasuk keluarga yang kurang berkecukupan.
“Kita gratiskan biayanya. Mereka tak perlu takut ke Puskesmas, tak akan ada bayaran yang dipungut buat pengobatan Budi,” tutur Rahminingrum.
Kasus gizi buruk memang bukan murni tanggung jawab lembaga kesehatan semata. Sebab, dalam kasus ini terdapat pula masalah sosial, kemiskinan, hingga keterbatasan pengetahuan orangtua sang balita.
“Jika masyarakat mendapati gejala gizi buruk di sekitar lingkungan tempat tinggalnya, harap segera lapor kepada petugas kesehatan supaya difasilitasi dan dilakukan identifikasi sedini mungkin,” pinta Rahminingrum.(b)
Penulis: Clara Sinthia
Editor: Ridho Achmed