Event ini bertujuan menjadikan Desa Wisata Indonesia sebagai Destinasi Pariwisata berkelas dunia dan berdaya saing tinggi yang diselenggarakan sejak tahun 2021.
Pada tahun 2021 Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) mengangkat tema “Indonesia Bangkit”, tema ini diharapkan dapat mendorong semangat pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Desa Wisata untuk kembali bangkit pasca pandemi Covid 19. Ada 7 (tujuh) kategori penilaian ADWI diantaranya, (1). Kategori kelembagaan Desa Wisata, (2). Kategori Daya Tarik Pengunjung, (3). Kategori CHSE, (4). Kategori Suvenir, (5). Kategori Digital dan Suvenir, (6). Kategori Homestay, dan (7). Kategori Toilet Umum.
Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Tenggara (Sultra), H. Belli mengatakan, pada tahun 2021 jumlah peserta ADWI 2021 sebanyak 1.831 Desa Wisata yang tersebar dari Sabang hingga Marauke, Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki perwakilan sebanyak 25 Desa Wisata, 4 (empat) Desa Wisata diantaranya lolos ke tahap kurasi 300 besar, yang terdiri dari (1). Desa Wisata Wabula, Kab. Buton, (2). Limbo Wantiro, Kota Baubau, (3). Desa Wisata Liya Togo, Kab. Wakatobi, dan (4). Desa Wisata Sani- sani, Kab. Kolaka.
“Berdasarkan hasil penilaian dewan juri, maka Desa Wisata Liya Togo Kab. Wakatobi keluar sebagai juara 2 (dua) terbaik Desa Wisata dengan Kategori Toilet Umum,” katanya dalam keterangan tertulisnya, belum lama ini.
Ia melanjutkan, sementara itu, pada tahun 2022 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia kembali menyelenggarakan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 dengan mengusung tema “Desa Untuk Indonesia Bangkit”.
Untuk Jumlah peserta Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 mengalami peningkatan sebanyak 3.419 Desa Wisata dari 34 Provinsi di Indonesia.
“Desa Wisata Sulawesi Tenggara yang berpartisipasi mengalami peningkatan sebanyak 79 Desa Wisata dari total keseluruhan sebanyak 156 Desa Wisata di Sulawesi Tenggara yang terdaftar pada aplikasi Jaringan Desa Wisata (JADESTA),” terang Belli.
Ia menjelaskan, Aplikasi JADESTA merupakan aplikasi milik Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia yang dikelola sebagai wadah informasi, serta arah penyusunan rencana pengembangan Desa Wisata di Nusantara.
“Meningkatnya partisipasi Desa Wisata di Sulawesi Tenggara pada ajang ADWI 2022 merupakan buah dari komitmen Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara, Dinas Pariwisata Kab/Kota se Sulawesi Tenggara, Pengelola Desa Wisata, Pokdarwis dan Masyarakat Desa dalam pengembangan Desa Wisata sebagai wisata alternatif yang ramah dengan alam serta melibatkan partisipasi masyarakat lokal daerah,” jelas mantan Kepala Biro Pembangunan Setda Sultra ini.
“Rangkaian penilaian Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022, terdiri dari 4 tahapan yakni; (1). Tahap kurasi 500 Besar, (2). Kurasi 300 Besar, (3) Kurasi 100 Besar, dan (4) Kurasi 50 Besar. Pada tahapan Kurasi 50 Besar menyisakan 50 Desa Wisata yang akan memperebutkan pemenang dari 7 (tujuh) kategori yang telah ditetapkan tersebut,” urai Belli.
Dikatakannya, sebagai bentuk apresiasi terhadap seluruh peserta Desa Wisata dan penghargaan kepada 50 Desa Wisata terbaik ADWI 2022, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia melakukan kunjungan langsung ke 50 Desa Wisata terbaik, pada tanggal 8 Juni 2022 Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia melakukan kunjungan di Limbo Wolio Kota Baubau, dan pada tanggal 26 Agustus 2022 Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesai berkunjung ke Desa Wisata Sumber Sari Air Terjun Moramo Kabupaten Konawe Selatan.
“Pada malam puncak Anugerah dan Pameran Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 yang diselenggarakan di Gedung Sapta Pesona Kemenparekraf pada Minggu, 30 Oktober 2022, telah menghasilkan nama-nama Desa Wisata pemenang dari 7 (tujuh) kategori yang ditetapakan. Desa Limbo Wolio Kota Baubau berhasil mendapatkan juara ke 2 (dua) Kategori Toliet Umum, dan Desa Wisata Sumber Sari Air Terjun Moramo Kabupaten Konawe Selatan meraih juara 3 (tiga) Kategori Daya Tarik Pengunjung,” beber Belli.
Menurut dia, hal ini merupakan sebuah prestasi dan kerja keras semua pihak yang patut kita banggakan bersama, mengingat Desa Wisata Sulawesi Tenggara mampu bersaing di skala nasional dengan menyisihkan 3.419 Desa Wisata di seluruh Indonesia.
Sebab, program Desa Wisata merupakan salah satu program unggulan dalam rangka membangkitkan kembali sektor pariwisata di Sulawesi Tenggara pasca pandemic covid-19. Hal ini sejalan dengan kebijakan Bapak Presiden Republik Indonesia mengenai “Gerakan Bangga Berwisata di Indonesia”,yang disampaikan pada tanggal 29 September 2022 di Jakarta Convention Center (JCC) kepada seluruh Kepala Daerah, mengingat potensi pariwisata sangat indah, menarik dan kaya akan budaya yang menjadi ciri khas di Desa Wisata masing-masing, dengan berbagai potensi destinasi wisata dan atraksi budaya yang beragam.
“Pada kesempatan yang sama Bapak Gubernur Sulawesi Tenggara menitip pesan kepada kita semua untuk berwisata di Desa Wisata dalam rangka membangkitkan perekonomian pada tingkat pedesaan dan memulihkan perekonomian pasca pandemi covid-19,” tukas Belli. (Adv)