PENASULTRA.COM, BUTON TENGAH – Pemerintah Kabupaten Buton Tengah (Buteng), Sulawesi Tenggara (Sultra) berinisiatif mendirikan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) sendiri. Saat ini rancangan peraturan daerah (Raperda) nya telah diajukan dan akan dibahas di DPRD Buteng.
Inisiasi pembentukan PDAM tersebut oleh Pemkab Buteng dinilai sangat urgen untuk segera dibentuk karena menyangkut hajat hidup orang banyak di daerah otonomi baru hasil pemekaran Kabupaten Buton itu.
“Air merupakan kebutuhan dasar manusia yang berdampak langsung pada kesejahteraan dan kesehatan masyarakat. Bahkan air termasuk aspek sosial dan perekonomian masyarakat,” kata Sekda Buteng, H. Kostantinus Bukide saat diwawancarai usai penyerahan Raperda PDAM di kantor DPRD Buteng, Senin 11 November 2019.
Setelah melakukan pembahasan lintas sektoral, mengkaji kebutuhan masyarakat akan akses dan pengelolaan air bersih, serta regulasi terkait, bentuk BUMD yang tepat adalah perusahaan umum daerah.
“PDAM juga sebagai suatu BUMD yang dapat memberikan kontribusi pendapatan bagi daerah,” ucapnya.
Saat ditanya mengapa tidak mengupayakan terlebih dahulu pengambilalihan aset PDAM Kabupaten Buton yang ada di Buteng, mantan Kadis Sosial Buton Selatan itu menegaskan, Pemda Buteng masih tetap fokus membentuk Perda dan perusahaannya terlebih dahulu.
Alasannya, kata Kostantinus, barang yang telah dipisahkan dari kekayaan daerah, ada aturan mainnya dan tidak sama dengan aset-aset lainnya.
“Kalau kita take over aset-aset PDAM Buton yang ada di Buteng itu, kita audit dulu, berapa total nilainya dan pilihannya dua. Apakah kita akan bayar ataukah nanti masuk pada bagian penyertaan modal Pemkab Buton ke kita. Intinya kita buat dulu PDAM Buteng,” tegasnya.
Komitmen Pemda Buteng akan pendirian PDAM sendiri ini juga sebelumnya telah disinggung oleh Bupati Buteng H. Samahuddin, saat menghadiri acara peletakan batu pertama pembangunan masjid Nurul Iman di Desa Lasori, Kecamatan Mawasangka Timur beberapa waktu lalu.
Pria yang akrab disapa La Ramo itu menuturkan, kalau Pemda Buteng akan mengalirkan air bersih kepada warga Kecamatan Mawasangka Timur (Mastim) dengan unit PDAM sendiri. Dengan sambung baru yang akan dipasangkan secara cuma-cuma alias gratis dengan biaya per bulan lebih murah dari pada layanan yang diberikan PDAM Buton.
“Kita tinggal manfaatkan pipa yang sudah pernah saya pasang sebelum jadi bupati 2014 lalu. Tinggal sambungannya saja ke rumah-rumah warga. Tapi itu akan dibiayai pemerintah, masyarakat hanya bayar per bulannya saja sesuai dengan banyaknya pemakaian airnya,” ungkap Samahuddin.
Pemilik plat kendaraan nomor satu di Kabupaten Buteng itu juga menyampaikan, proses pendataan sudah berjalan dan telah ada petugas yang dipercayakan mendata dan meminta foto copy KTP-el untuk pengaliran air bersih. Olehnya itu, bupati minta masyarakat untuk tidak ragu memberikan datanya.
“Kalau kita sudah punya PDAM nanti, kita akan bagi-bagi unitnya. PDAM yang berpusat di Lombe untuk melayani Kecamatan Gu, Sangia Wambulu, dan Lakudo. Kecamatan Mastim biar pakai unit sendiri,” cetus Samahuddin.
Sebagai penunjang pelayanan air bersih ini, Pemkab Buteng juga akan mencoba memanfaatkan dan memaksimalkan dana-dana hibah dari luar negeri.
“Ternyata banyak dana-dana hibah dari luar negeri yang bisa kita manfaatkan untuk program pelayanan air bersih ini,” tukasnya.(adv)
Penulis: Amrin Lamena
Editor: Ridho Achmed