BNPT dan FKPT Undang Insan Pers Bahas Pemahaman Radikalisme

PENASULTRA.COM, KENDARI – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI bersama Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulawesi Tengara (Sultra) undang insan pers bahas pencegahan dan pemahaman radikalisme dan terorisme yang berkembang pada dunia digital.

Kegiatan itu selain diikut para insan pers, juga diikuti pers kampus, mahasiswa, akdemisi, komunitas youtube serta perwakilan masyarakat.

Ketua FKPT Sultra, KH. Muslim mengatakan kegiatan literasi digital dalam rangka memberikan pemahaman kepada seluruh pengguna internet agar setiap berita yang disajikan terlebih dahulu di saring sebelum shering.

“Sebab jika ada berita yang tidak bermanfaat, bisa menjadi permasalahan yang sangat meluas bagi masyarakat. Dan itu dimulai dari internet atau dunia maya,” ucap Ketua PW NU Sultra ini kepada awak media, di Swissbell Hotel Kendari, Kamis 18 Oktober 2018.

Ditempat yang sama, Wakil Ketua Dewan Pers Ahmad Djauhar menjelaskan, radikalisme adalah pemahaman yang mengakar.

Dikatakannya, yang buruk dalam pemahaman radikalisme adalah ketika pemahaman itu diikuti dengan sikap ekstrimisme serta memaksakan kehendak kepada kelompok lain.

Kondisi itu cenderung didapat dari hal-hal yang mudah di akses seperti internet. Mengingat, cara yang paling cepat dan tersistem bagi seorang untuk mendapatkan doktrin buruk adalah internet.

“Untuk itu literasi digital sebagai upaya pencegahan radikalisme terhadap masyarakat. Sehingga dapat memotivasi masyarakat khususnya kaum muda untuk tetap menyaring segala informasi yang didapatkan di internet,” ungkapnya.

“Dengan niat baik memberikan berita yang terverifikasi kebenarannnya, pers akan membantu masyarakat untuk menekan angka negatif di media sosial atau internet,” jelasnya.(b)

Penulis: Clara Sinthia
Editor: La Basisa