BPVP Kendari Ikut Dialog Interaktif Secara Virtual Bersama Wapres RI dan Menaker

Pena Kendari219 views

PENASULTRA.COM, KENDARI – Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Kendari mengikuti dialog interaktif secara virtual bersama Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI) Prof. Dr. KH. Ma’ruf Amin yang melakukan kunjungan kerja dan peninjauan di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Kementerian Ketenagakerjaan di Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat, Rabu, 23 Maret 2022.

Dalam kunjungan tersebut, Wapres Ma’ruf Amin menjelaskan, pelatihan vokasi merupakan bentuk implementasi bagi dunia kerja yang berpengaruh pada peningkatan kualitas tenaga kerja.

“Melalui program vokasi yang diselenggarakan Balai Latihan Kerja (BLK) diharapkan akan mencetak tenaga kerja dengan ketrampilan praktis dan siap kerja di berbagai industri,” ucap Ma’ruf Amin.

Wapres Ma’ruf Amin mengharapkan, ke depan BLK Kemnaker akan menjadi pusat pengembangan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja yang berdaya saing di tingkat nasional dan global. Solusi link and match permasalahan ketenagakerjaan agar terus diprioritaskan.

“Dibutuhkan langkah konkrit untuk menjembatani pencari kerja dengan permintaan pasar kerja dalam proses yang terpadu untuk membangun integrasi pelatihan, sertifikasi dan penempatan tenaga kerja secara efektif dan efisien,” lanjutnya.

Wapres menilai, keberadaan BLK perlu terus diperluas, Kementerian Ketenagakerjaan agar mempercepat transformasi BLK dengan membangun BLK UPTP di tiap provinsi seluruh Indonesia. “Sehingga pembinaan serta pelatihan berjenjang dapat dilakukan pada pada BLK UPTD dan BLK Komunitas binaannya,” ungkapnya.

 

Lebih lanjut K.H. Ma’ruf Amin, mengungkapkan, persoalan ketenagakerjaan menjadi isu sentral yang mengemuka serta memerlukan langkah penting di dalam penanganannya. Terlebih di tengah ketidakpastian ekonomi akibat pandemi Covid-19 maupun faktor global lainnya.

Adanya bonus demografi dapat membawa Indonesia menjadi negara yang memiliki tingkat pendapatan tinggi. Tenaga kerja terampil dengan tingkat produktivitas tinggi menjadi kunci penggerak sektor industri potensial untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.

“Pembangunan SDM unggul dan tenaga kerja terampil ini bersinggungan erat dengan dunia pendidikan dan pelatihan,” katanya.

Pada kunjungan itu Wapres didampingi Menteri Ketenagakerjaan RI Dr. Hj. Ida Fauziyah, M.Si., Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzanul Ulum, Plt. Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan, dan Pejabat Forkopimda Provinsi Jawa Barat.

Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Menaker RI) Dr. Hj. Ida Fauziyah, M.Si. meengatakan, dalam menghadapi tantangan pembangunan ketenagakerjaan, revolusi industri, bonus demografi dan dampak pandemi, Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemnaker RI) telah menerapkan sembilan lompatan besar sebagai langkah strategis, transformatif, dan inovatif.

Sembilan lompatan besar itu terdiri dari transformasi balai latihan kerja (BLK), link and match ketenagakerjaan, transformasi program perluasan kesempatan kerja, pengembangan talenta muda, perluasan pasar kerja luar negeri, visi baru hubungan industrial, reformasi pengawasan, ekosistem digital SIAP Kerja, serta reformasi birokrasi.

“Sembilan lompatan ini dilakukan karena kompleksitas tantangan ketenagakerjaan tidak dapat diantisipasi jika hanya menyandarkan diri pada pelaksanaan program yang sifatnya business as usual. Diperlukan cara pandang holistic dan radikal untuk memotret keseluruhan akar masalah lalu diurai dan dianalisis hingga kemudian dibenahi secara fundamental,” katanya.

Ia menjelaskan, dengan adanya sembilan lompatan ketenagakerjaan itu, maka diharapakan segala macam tantangan ketenagakerjaan di seluruh Indonesia dapat diselesaikan melalui pelatihan vokasi dan peningkatan produktivitas.

“Beberapa tantangan yang harus diselesaikan diantaranya yaitu menyiapkan angkatan kerja kompeten dan siap pakai sesuai kebutuhan pasar kerja dan mampu mengurangi angka pengangguran,” jelasnya.

Setiap BPVP Kemnaker yang ada di seluruh Indonesia, lanjut dia, juga harus melakukan koordinasi dan kolaborasi serta menjalin kerjasama yang baik dengan pemerintah. Hal itu bertujuan, untuk memudahkan penyerapan angkatan kerja sekaligus menyesuaikan kebutuhan angkatan kerja.

“Hal itu harus intens dilakukan dan keberadaan Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan dengan Industri (FKLPI) harus dimasifkan kerja-kerjanya,” tandas Menaker RI Dr Hj Ida Fauziyah, M.Si.

Sebagai tambahan, masih kata dia, pada tahun 2022 target pelatihan vokasi yang dikawal langsung Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) secara nasional sebanyak 145.370 orang. Sebanyak 35.370 orang dilatih di 21 UPTP Kementerian Ketenagakerjaan, 55.376 orang dilatih di 251 UPTD BLK Provinsi/Kabupaten/Kota,44.624 orang dilatih di 2.914 BLK Komunitas yang tersebar di 34 provinsi, 4.048 orang dilatih di 127 BLK-LN, dan 5.952 orang dilatih di 186 perusahaan mitra BLK.

Pada kesempatan itu, Kepala Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Dr. La Ode Haji Polondu, S.Pd., M.Pd. bersama 21 Kepala Balai Besar dan Kepala Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan RI seluruh Indonesia menghadiri dan mengikuti Dialog Interaktif via Zoom tentang Transformasi Balai Latihan Kerja Bersama Wakil Presiden Republik Indonesia Bapak Prof. Dr. K.H. Ma’ruf Amin dan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Ibu Dr. Hj. Ida Fauziyah, M.Si.

Kepala BPVP Kendari menjelaskan, Peserta Dialog Interaktif dari Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Kendari adalah Unsur Pimpinan, Instruktur, Pengurus Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan dengan Industri (FKLPI) Provinsi Sulawesi Tenggara serta Siswa Peserta Pelatihan Berbasis Kompetensi BPVP Kendari Tahap II sebanyak 7 paket atau 112 orang, bertempat di Aula Serbaguna BPVP Kendari.

Kepala BPVP Kendari, Dr. La Ode Haji Polondu mengatakan kehadiran Bapak Wakil Presiden RI dan Ibu Menteri Ketenagakerjaan RI pada dialog interaktif ini adalah wujud perhatian dan keseriusan pemerintah dalam pembangunan ketenagakerjaan khususnya dalam upaya menciptakan tenaga kerja trampil, membuka lapangan kerja dan kewirausahaan serta menekan angka pengangguran. “Oleh karena itu, kami Keluarga Besar BPVP Kendari sebagai lembaga pelatihan kerja akan menindaklanjuti arahan Bapak Wakil Presiden RI dan Ibu Menteri Ketenagakerjaan RI tersebut dengan semakin memasifikasi pelatihan vokasi di Provinsi Sulawesi Tenggara dengan memperhatikan dan menyesuaikan akan kebutuhan tenaga kerja bagi dunia usaha dan dunia industri atau pasar kerja di daerah ini,” jelasnya.

“Dalam rangka pelaksanaan Sembilan Lompatan Kementerian Ketenagakerjaan RI sebagaimana yang disampaikan oleh Ibu Menteri Ketenagakerjaan RI Dr. Hj. Ida Fauziyah, M.Si. khususnya tentang Transformasi Balai Latihan Kerja (BLK) menjadi Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP), kami di BPVP Kendari pada tahun 2022 ini akan membangun workshop kejuruan baru yaitu Kejuruan Otomotif Alat Berat dengan Program Pelatihan Mekanik dan Operator Alat Berat. Dengan dibukanya kejuruan baru ini, diharapkan BPVP Kendari akan dapat berkontribusi dalam menyiapkan tenaga kerja trampil dibidang mekanik dan operator alat berat untuk mendukung industri pertambangan di Wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara maupun di wilayah lainnya di Indonesia. InSyaa Allah selambat-lambatnya pada tahun 2024 mendatang Kejuruan Otomotif Alat Berat pada BPVP Kendari sudah bisa beroperasi setelah workshopnya selesai dibangun, sudah ada peralatan pelatihannya dan instrukturnya telah siap,” harapnya.

“Terkait dengan pembukaan kejuruan baru Otomotif Alat Berat maupun pelaksanaan pelatihan pada berbagai Kejuruan yang ada di BPVP Kendari, diperlukan kolaborasi dan sinergitas antara BPVP Kendari Kementerian Ketenagakerjaan RI dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, Pemerintah Kabupaten/Kota se-Sulawesi Tenggara serta dengan dunia usaha dan dunia industri sehingga lulusan pelatihan BPVP Kendari dapat berkontribusi menjadi tenaga kerja trampil untuk bekerja di berbagai dunia usaha dan dunia industri atau dapat mengembangkan ketrampilan yang dimilikinya dengan berwirausaha secara mandiri,” tutupnya.

Editor: Husain