PENASULTRA.COM, KEPRI — Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, (Mentan SYL) melakukan peninjauan ke Balai Benih Induk (BBI) Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Kesehatan Hewan di Tembeling, Toapaya Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Kamis (24/09) sekaligus melakukan penanaman secara simbolis bibit buah mangga dan panen buah naga.
Balai Benih Induk Pertanian menurut Mentan memiliki peluang yang besar untuk pengembangan produk pertanian khususnya di sektor hortikultura, perkebunan. Ia menambahkan, dari lokasi ini, ke depannya bisa diproyeksikan untuk pengembangan sektor peternakan. Terlebih, posisi Kepri yang begitu dekat dengan negara tetangga merupakan modal kekuatan perekonomian negara.
“Kepulauan Riau adalah bagian kekuatan-kekuatan negeri yang ada. Ini dekat dengan Singapura dan Malaysia. Untuk itu upaya-upaya akselerasi sektor pertanian dari hortikultura, perkebunan juga peternakan yang ada di sini menjadi kekuatan ekonomi.” ungkap Mentan.
Untuk itu Mentan berpesan kepada Kepala BBI dan Kepala BPTP Kepulauan Riau yang hadir untuk memperhatikan pengembangan komoditas yang potensial yang digemari masyarakat dan wisatawan sebagai komoditas dengan daya jual yang tinggi.
“Ini kita punya peluang luar biasa berbeda dari tempat lain. Di depan itu ada Singapura, tempat terbuka untuk kalian. Saya kira di sini juga tiap tahun dikunjungi turis yang banyak untuk itu harus bisa dipersiapkan dan di dorong dari sini.” pungkas Mentan.
Di lokasi BBI ini Mentan berkesempatan secara simbolis menanam bibit mangga varietas Garifta Gading yang memiliki buah dengan tekstur lunak berserat kasar, rasanya manis, aromanya harum kuat, dengan produksi rata-rata capai 64,42 Kg per pohon per-tahunnya.
Tak hanya satu kali secara simbolis Mentan menanam bibit buah mangga, di hari ini Mentan juga berkesempatan menanam bibit Mangga varietas Sala, kemudian melanjutkan pemetikan buah naga di lokasi yang berdekatan dengan lahan tanam mangga.
Sementara itu, Kepala BBI, Nil Erison menyebutkan komoditas tanaman yang ada di lokasi tanggung jawabnya memiliki koleksi tanaman hortikultura dan perkebunan yang diambil dari balai-balai penelitian tanaman hortikultura dan perkebunan Badan Litbang Kementan,
“Luasan kami ada sekitar 50 hektar, yang kami miliki dari produk horti seperti mangga, durian, alpukat, dan perkebunannya kami punya kebun pala, cengkeh, dan lada, ini dari Balitbu dan Balittro”, katanya.
Sumber: Rilis Kementan RI
Editor: Andri