GPMI Minta Ali Mazi Copot Kepala BKPSDM Sultra dan Kabid Minerba

Pena Kendari1,082 views

PENASULTRA.COM, KENDARI – Gerakan Persatuan Mahasiswa Indonesia (GPMI) Sulawesi Tenggara (Sultra) meminta kepada Gubernur Sultra, Ali Mazi segera mencopot Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Sultra, La Ode Mustari.

Hal tersebut disuarakan lantaran Mustari dianggap telah lalai dalam menempatkan orang yang pantas pada posisi strategis seperti Kabid Minerba ESDM Sultra, Yusmin.

Ketua GPMI Sultra, Alfin menilai, sebelum menjabat sebagai Kabid Minerba, Yusmin merupakan seorang yang masih golongan III D, namun sudah dilantik dan membawahi golongan IV A.

Menurutnya, ini adalah kesalahan kepala BKPSDM Sultra yang mengeluarkan rekomendasi kepada Gubernur.

“Kami duga ini adalah kongkalingkong, ada permainan busuk dan kotor antara kepala BKPSDM dan Kabid ESDM Sultra. Kenapa bisa orang yang tidak layak dijadikan sebagai kepala bidang,” tegasnya usai menggelar demo bersama kelompoknya di Kantor BKPSDM Sultra, Senin 11 Februari 2019.

Atas dugaan pelanggaran maladministrasi ini, Alfin mengancam bakal melaporkan persoalan ini ke KASN, Ombudsman, dan Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Jakarta Pusat.

“Kami terus bergerak mengumpulkan sejuta tanda tangan dan sejuta koin dukungan bapak Gubernur dan Wakil Gubernur untuk pencopotan kepala BKPSDM dan Kabid Minerba ESDM,” tekannya.

Sementara itu, Kepala BKPSDM Sultra, La Ode Mustari yang dikonfirmasi justru menangkis tudingan tersebut. Kata dia, tudingan GPMI itu salah alamat. Mestinya, tuntutan para pendemo diarahkan langsung ke gubernur Sultra.

“Jangan saya. Masa saya mau copot diri saya sendiri. Mestinya gubernur yang dikasih tahu,” kilah Mustari seraya menegaskan bahwa dirinya tak pernah melakukan pelanggaran apapun.

Setali dua uang dengan Mustari, Kabid Minerba ESDM Sultra, Yusmin pun angkat bicara. Yusmin mengaku tak bakal ambil pusing dengan desakan pencopotan dirinya dari kursi panas Kabid Minerba.

“Intinya saya bekerja dengan baik dan akan membuat perubahan. Kalau saya duduk di sini dan tidak ada perubahan untuk apa saya diganti,” tegas mantan Presiden Mahasiswa UHO itu.(b)

Penulis: Yeni Marinda
Editor: Ridho Achmed