PENASULTRA.COM, KENDARI – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Persatuan Mahasiswa Indonesia (GPMI) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar demonstrasi di Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VI Direktorat Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Sultra, Senin 9 April 2018.
Kordinator lapangan (Korlap) GPMI Alfin Pola, dalam orasinya meminta ketua panitia lelang proyek preservasi rekonstruksi jalan Tampo-Tondasi senilai Rp38,02 miliar yang dimenangkan oleh PT Sarana Perkasa Ekalancar dibatalkan.
Menurutnya, Direktur PT Sarana Perkasa Ekalancar Hendra Surya Santosa Chendarma diperiksa sebagai saksi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI terkait kasus suap Walikota Kendari nonaktif Adriatma Dwi Putra (ADP).
“Jika mengacu pada PP Nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa, apabila perusahaan bermasalah hukum pihak balai berhak berhentikan dan langsung digugurkan perusahan tersebut oleh kepala balai,” tegas Alfin, Senin 9 April 2018.
Ia menambahkan, banyak pekerjaan PT. Sarana Perkasa Ekalancar terhambat salah satunya proyek Jembatan Kali Wanggu tahun anggaran 2017. Sampai saat ini proyek tersebut belum selesai.
“Kami minta panitia lelang meninjau kembali dokumen yang belum terisi saat proses tender berlangsung,” bebernya.
Alfin menilai, PT Sarana Perkasa Ekalancar tidak melampirkan dokumen data klarifikasi proyek Kali Wanggu pada saat penawaran lelang.
“Kami juga minta Kejati Sultra memeriksa Direktur PT Sarana Perkasa Ekalancar terkait pekerjaan jembatan Kali Wanggu yang tidak selesai,” pungkas Alfin.(b)
Penulis: Suwarno Nobel
Editor : La Basisa