PENASULTRA.COM, MAKASSAR – Guna mempererat silaturahmi antar masyarakat Buton di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Ikatan Mahasiswa Kota Baubau-Makassar (IMKB-Makassar) menggagas pertemuan tokoh masyarakat Buton lintas generasi di Baruga Anging Mammiri, Rumah Jabatan Walikota Makassar, Minggu, 15 April 2018.
Pertemuan yang dikemas dalam silaturahmi ini mengangkat tema “Diaspora Masyarakat Buton: Peranan Masyarakat Buton dalam Pembangunan Kota Makassar”.
Pembina IMKB, Tasrifin Tahara yang juga merupakan salah seorang tokoh pemuda Buton di Makassar menjelaskan, tema yang diusung ini merupakan bentuk penegasan bahwa dimanapun berada, masyarakat Buton selalu mampu mengambil peran dalam pembangunan.
“Saya berharap melalui kegiatan ini ada semacam “transformasi nilai” dari tokoh masyarakat Buton kepada mahasiswa dan pemuda tentang integritas dalam bidang apapun yang digelutinya,” terang mantan Kaprodi Antropolog Unhas itu, Sabtu, 14 April 2018.
Sementara itu, Ketua IMKB, Sahrul mengungkapkan bahwa kegiatan ini terselenggara berkat kerja sama dari banyak pihak.
Di kesempatan ini pula, secara terbuka, ia mengundang masyarakat Buton khususnya yang berada di Kota Makassar dan sekitarnya untuk turut meramaikan silaturahmi akbar tersebut.
“Kegiatan ini akan dirangkaikan dengan pembukaan bimbingan belajar IMKB-Makassar. Olehnya itu kami sangat berharap kegiatan ini dapat dibuka secara resmi oleh Daeng Ical (Walikota Makassar) sebagaimana surat undangan yang telah kami layangkan. Semoga beliau punya kesempatan untuk hadir,” tuturnya.
Sekedar diketahui, silaturahmi masyarakat Buton ini bakal dihadiri Prof.Dr.Ir. Sumbangan Ode Baja, M.Phil (dosen Unhas), Muliadi Mau, S.Sos., M.Si (dosen Unhas), La Ode Arumahi (Ketua Bawaslu Sulsel), Arsan Fitri (tokoh media), Drs. Langgasa, M.Si (tokoh masyarakat) dan La Ode Musyafin, M.Kes (Kepala Balai Diklat Kemenkes).
Tidak hanya itu, tokoh-tokoh masyarakat Buton dari lintas generasi yang telah lama berkiprah di Kota Makassar dan sekitarnya beserta organisasi mahasiswa dan organisasi kepemudaan yang mengatasnamakan Buton sebagai pengikat kultural turut pula diundang.(b)
Penulis: Amrin Lamena
Editor: Mochammad Irwan