PENASULTRA.COM, KONAWE KEPULAUAN – Puluhan Guru Tidak Tetap (GTT) kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) mendatangi gedung DPRD Konkep.
Kedatangan mereka di gedung dewan tersebut, meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe Kepulauan (Konkep) merasionalkan gaji GTT se Kabupaten Konkep.
Ketua Asosiasi GTT Kabupaten Konkep Jamrin menjelaskan, kedatangan mereka di DPRD Konkep sebagai bentuk keresahan para guru honorer mulai dari tingkat PAUD, SD dan SMP yang dianggap tidak rasional dalam pemberian gaji. Sebab, gaji yang mereka terima perbulan hanya sebesar Rp 500.000.
“Kami minta Pemda Konkep melalui DPRD, untuk memperhatikan guru honorer di Konkep. Gaji honorer harus dinaikan dari Rp 500 ribu perbulam naik menjadi Rp 1 juta,” kata Jamrin, Rabu 12 September 2018.
Dikatakannya, jika dibandingkan antara guru honorer dengan tenaga honorer lainnya di SKPD sangat jauh dari kata pemerataan dan layak. Pasalnya, para tenaga honorer di instansi lain mendapat upah mulai dari Rp1 juta sampai Rp1,5 juta perbulan.
“Kami hanya setengahnya saja melalui program honor daerah. Kami tidak muluk-muluk, yang kami mau samakan dengan honorer lainnya,” tambah pria yang honor di salah satu SD di Kecamatan Wawonii Utara itu.
Setelah mendengar tuntutan GTT Konkep itu, anggota DPRD Konkep Yakub Rahman, Rizal dan Amran berjanji akan mengawal diproses pembahasan APBD reguler 2019.
“Saya selaku anggota komisi III DPRD Konkep yang membidangi pendidikan dan kesehatan akan mengawal tuntutan para guru honorer. Tetapi itu dipembahasan APBD reguler,” janji Yakub.
Anggota DPRD Konkep lainnya, Amran mengaku cukup prihatin atas kondisi tenaga GTT tersebut. Mengingat, dirinya pernah merasa jadi guru honorer dengan gaji yang sangat tidak layak serta tidak sebanding dengan beban kerja.
“Diknas Konkep segera bayarkan gaji mereka yang sudah terlambat pembayarannya. Jangan lagi ditunda-tunda. Karena sudah akan masuk dalam tahap pembahasan APBD perubahan,” tegas Amran.(b)
Penulis: Nanang Sofyan
Editor: La Basisa