Kebakaran Rumah, Pemiliknya Curiga Suami Kedua Pelakunya

PENASULTRA.COM, MUNA – Satu unit rumah warga di Desa Banggai, Kecamatan Duruka, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) ludes terbakar, Rabu 4 September 2019 dini hari sekitar pukul 01.00 Wita.

Pemilik rumah Wa Ode Angga menyebut jika rumah yang terbakar itu dibangun bersama La Ode Fani, mantan suami pertama beberapa tahun silam. Saat ini rumah tersebut ditempati keluarganya.

“Keponakan saya yang tinggali rumah itu, sekarang dia lagi kerja di Jayapura. Jadi, saat terbakar tidak ada orangnya dalam rumah. Saya punya barang-barang semua terbakar, termasuk juga barangnya La Nale yang tinggal di rumah itu habis terbakar,” ucap perempuan berusia 42 tahun itu.

Wa Ode Angga mengaku belum mengetahui pasti penyebab kebakaran tersebut. Namun perempuan yang berprofesi sebagai kuli bangunan itu mencurigai seorang berinisial SD (35) yang tak lain adalah suami keduanya yang kini sedang dalam kondisi renggang.

“Dia (SD) sudah sering ancam saya, katanya biar saya pergi dimana tetap dia akan bakar saya. Tadi malam sekitar pukul 12.00 Wita dia datang cari saya di rumahnya keponakanku. Dia ajak pulang untuk balikkan tapi saya tidak mau karena saya takut nanti dia pukul lagi,” beber Wa Ode Angga.

Perempuan yang memiliki tiga orang anak dari suami pertamanya itu juga mengaku telah melaporkan peristiwa tersebut kepada pihak kepolisian setempat.

Sementara itu, keponakan korban lainnya, Wa Ode Isal (24) yang menyaksikan kejadian tersebut menuturkan, tidak ada korban jiwa dalam insiden itu. Namun, kerugian korban ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.

“Pas kita lihat sudah menyala keseluruhan rumah. Jadi tidak ada barang-barang yang bisa diselamatkan. Kalau misalnya baru sebagian terbakar mungkin bisa kita lari untuk selamatkan barangnya,” terang Wa Ode Isal.

Ia mengungkapkan, selama menjalin hubungan rumah tangga, Wa Ode Angga bersama suami keduanya tak dikaruniai anak. Bahkan, Wa Ode Angga kerap mendapat perlakuan kasar dari sang suami yang notabene bekerja sebagai sopir mobil angkot itu.

“Pernah itu hari Wa Angga dipukul di halaman rumahnya sampai dia tidak bisa jalan. Akhirnya kita gendong bawa di atas rumah. Dan setiap mereka bertengkar bibiku selalu dia lari sama keluarganya karena dia takut dipukul terus,” tutur Wa Ode Isal mengisahkan.(b)

Penulis: La Ode Husaini
Editor : Bas