PENASULTRA.COM, WAKATOBI – Kementrian Pariwisata (Kemenpar) Republik Indonesia (RI) optimis melihat target 17 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia. Meskipun, saat ini baru menembus angka 13.240 juta pada Oktober 2018 lalu.
“2018 kami target 17 juta wisman, walaupun hingga Oktober 2018 masih sekitar 13.240 juta wisman. Tapi, kami optimis target akan kita capai di akhir tahun ini,” kata Kasubid Analisis Data Pemasaran I Kamenpar RI, Norman Sasono saat menghadiri focus group discussion (FGD) mengenai analisis kunjungan wisatawan pada destinasi prioritas “Wakatobi”, di salah satu hotel di Wakatobi, Jumat 21 Desember 2018.
Dalam FGD yang digelar Kemenpar bersama Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Sulawesi Tenggara (Sultra) ini, Norman mengungkapkan, di 2019 nanti pihaknya kembali menargetkan kunjungan wisman ke Indonesia capai 20 juta.
Di FGD ini, analisis dan solusi untuk terus meningkatkan kunjungan wisatawan ke Indonesia turut pula dibedah.
“Tidak mudah untuk pencapaian target, perlu adanya strategi dan perlu dukungan dari semua pihak,” beber Norman.
Wakatobi, katanya, memiliki potensi yang sangat besar. Namun, dari sisi promosi masih kurang. Sebab, jika diperhatikan, Labuan Bajo dan Raja Ampat adalah destinasi yang baru sedangkan Wakatobi masih lebih awal dikenal. Namun, kenapa Labuan Bajo dan Raja Ampat lebih diminati dibanding Wakatobi?
“Dengan FGD ini kita harapkan didapatkan solusi,” terang Norman.
Sementara itu, Kepala Dispar Wakatobi, Nadar mengklaim, kunjungan wisatawan baik mancanegara maupun domestik di Wakatobi tiap tahunnya selalu mengalami peningkatan. Namun demikian, pihaknya masih sangat membutuhkan FGD seperti ini.
“Pertemuan ini harus banyak belajar dan mendengarkan. Saya bersyukur ini dilakukan di Wakatobi. Tentu ini sebagai wujud nyata dari keberpihakan pemerintah pusat dalam memajukan pariwsata di Sultra khususnya Wakatobi,” tuturnya.
Nadar berharap, FGD ini dapat efektif memberi solusi mengenai kunjungan wisatawan.
“Saya harap juga teman-teman yang konsen terutama dari DPW terbuka dalam memberikan informasi termasuk komplainnya wisatawan sehingga ke depan ada acuan dan catatan bagi kami,” ucapnya.(b)
Penulis: Yeni Marinda
Editor: Ridho Achmed