PENASULTRA.COM, KONAWE – Kelompok Siaga Bencana (KSB) Desa Dunggua, Kecamatan Amonggedo Kabupaten Konawe Sultra menyelenggarakan pelatihan penguatan kapasitas kebencanaan.
Ketua Pusat Mitigasi Bencana (PMB) Universitas Halu Oleo (UHO), Amadhan Takwir mengatakan, KSB sangat berperan penting dalam pengurangan resiko bencana skala desa.
Dosen Ilmu Kelautan dan Perikanan UHO ini menjelaskan bahwa umumnya, masyarakat bersifat pasif dalam konteks bencana karena statusnya sebagai korban. Namun melalui KSB, masyarakat dapat berperan aktif untuk terlibat dalam proses penanggulangan bencana di level desa.
“Ya, KSB diharapkan dapat menjadi ujung tombak pengurangan risiko bencana di desa. Sehingga perlu dilakukan upaya pendampingan penguatan kapasitas kelompok”, tutur Amadhan Takwir, saat memaparkan materinya di Aula Balai Desa Dunggua, Selasa 6 Agustus 2019.
Pada kegiatan yang diinisiasi mahasiswa KKN Tematik UHO dan Pemdes Dunggua ini, petugas Basarnas Kota Kendari Haerudin, ikut menekankan aksi tanggap darurat saat bencana dan simulasi penanganan korban.
“Keterampilan dalam aksi tanggap darurat bagi KSB akan sangat membantu meminimalisir adanya korban, misalnya bagaimana secara tim dapat melakukan pertolongan secara cepat, melakukan koordinasi, dan mengorganisir logistik bencana saat kejadian bencana,” demikian Haerudin menyampaikan materinya.
Sebelumnya, Kepala Desa Dunggua Maliatin mengungkapkan bahwa saat banjir Juni 2019 lalu, sekitar 88 KK menjadi korban, 358 jiwa mengungsi, 135 ha areal sawah dan 45 ha lahan pertanian terendam banjir.
Katanya, kerugian masyarakat dari bemcana itu mencapai Rp. 95.000.000.
“Kami berterima kasih kepada UHO, khususnya kepada Rektor UHO Prof Muh Zamrun yang telah menginisiasi KKN Tematik Bencana di desa kami sehingga KSB Desa Dunggua dapat terbentuk. Kami mengharapkan terus ada pendampingan, pembinaan dan bantuan operasional dari berbagai lembaga yang berwenang sehingga KSB ini dapat bekerja maksimal,” tuturnya.
Sjamsu Alam Lawelle, Dosen Pembimbing Lapangan ikut mengapresiasi terbentuknya KSB Desa Dunggua dan mengharapkan masyarakat dapat meningkatkan kapasitas kebencanaan sehingga risiko bisa diminimalisir.
Peran masyarakat ditingkat desa melalui KSB merupakan upaya dalam membentuk desa atau kelurahan tangguh bencana di Indonesia, sesuai amanah UU RI nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.
“Belajar dari kasus-kasus bencana banjir yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir di Sultra, pemerintah wajib mendorong secara aktif upaya kesiapsiagaan terutama di level paling bawah. Mengingat masyarakat adalah pihak pertama yang merasakan secara langsung dampak dari bencana tersebut,” pungkas Alam Lawelle.
Pelatihan ini diikuti 25 peserta dari aparat pemerintah desa, anggota KSB, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda.(b)
Penulis: Yeni Marinda
Editor: Kas