Oknum Satpol PP Diduga Pukul Pendemo di Kantor Bupati Muna

Pena Daerah1,287 views

PENASULTRA.COM – Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Korihi Bersatu pada Kamis, 2 Juli 2020 berakhir ricu.

Pasalnya, saat masa aksi berusaha masuk ke halaman Kantor Bupati Muna, namun di halau oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di depan gerbang sehingga terjadi bentrokan antara masa aksi dengan Satpol PP.

Aksi saling dorong hingga adu jotos pun tak terhindarkan. Akibatnya, salah satunya orator aksi yang merupakan mahasiswa Pertanian Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, La Ode Ilham Malik terkena bonyok pukulan yang mengakibatakn luka pada bagian pipi dan bersimbah darah.

“Aksi yang kami lakukan hari ini adalah aksi damai, kami hanya menginginkan Bupati Muna hadir menemui kami sekaligus memastikan terkait pemberhentian kepala desa korihi yang sampe hari ini statusnya belum jelas”, kata Ilham kepada sejumlah awak media.

Ilham yang sekligus Kader HMI bersama rekan mahasiswa pendemo merasa kecewa dan terpukul, karena aksi yang mereka lakukan selama beberapa minggu ini dituding bahwa ada kaitannya dengan politik tanggal 9 Desember.

Menurutnya, Bupati Muna, LM Rusman Emba telah ingkar janji, dimana 14 hari lalu dihadapan para tokoh Agama, Tokoh adat dan Perwakilan Mahasiswa ia berjanji akan memberhentikan Kades Koroihi. Namun sampai saat ini tidak ada kejelaaan bahkan surat pengunduran diri kepala ditanda tangani.

“Tidak ada yang bertanda tangan Surat pengunduran dirinya ibu desa biar satu. Saya anggap kertas itu tidak berkonstitusi dan tidak menjujung nilai administrasi negara dan merasa ditipu”, ungkapnya.

Padahl lanjut Ilham, Kades korihi, Wa Ode Rinaliah sudah dilakukan pemeriksaan di kejaksaan dan kepolisian namun sampai saat ini belum ada hasil.

“Bupati Muna kalau punya jiwa kesatria, secepatnya perlihatkan kepada masyarakat surat pemberhentian kades korihi”, katanya.

Sementara itu, Kabid Trantip Satpol PP Muna, Asgar Arianto mengatakan bahwa terjadinya gesekan karena para demonstrasi memaksa masuk tanpa ada surat pemberitahuan aksi yang seharusnya disampaikan.

“Saya suruh anggotaku untuk mengawal, tapi terjadi cekcok saat negoisasi sehingga terjadi gesekan dan bentrok dengan para pendemo”, tandasnya.(b)

Penulis: Sain