Operasi Penertiban Illegal Mining di Mandiodo Zonk?

PENASULTRA.COM, KONUT – Operasi penertiban dan pembersihan tambang ilegal di Blok Mandiodo, Kecamatan Molawe, Kabupaten Konawe Utara dinilai zonk atau tidak membuahkan hasil.

Operasi gabungan tersebut diketahui melibatkan personil Mabes Polri, Gakkum KLHK dan Polda Sultra dan akan berlangsung selama kurang lebih 1 (satu) minggu ke depan.

Menanggapi hal tersebut, direktur Aliansi Masyarakat Peduli Hukum (Ampuh) Sulawesi Tenggara (Sultra) Hendro kembali angkat bicara.

Menurutnya, pihaknya telah menduga bahwa hasil operasi tersebut bakal zonk. Pasalnya sebelum hari pelaksaan operasi dari tim gabungan, informasinya telah lebih dulu bocor ke publik.

Sehingga para penambang yang terlibat melakukan penambangan ilegal sudah lebih dulu mengamankan diri atau meninggalkan lokasi penambangan beserta semua alat berat dan peralatan lain yang digunakan dalam aktivitas illegal mining.

“Sebenarnya kami sudah menduga, operasi itu akan zonk. Karna kenapa? Sebelum hari operasi dilakukan, sudah banyak alat berat yang diturunkan dan diamankan oleh para pelaku penambang illegal”, kata Hendro, Kamis, 20 Oktober 2022.

Aktivis nasional asal Kabupaten Konawe Utara itu mengungkapkan bahwa pengamanan alat berat oleh para pelaku sebelum hari dilakukannya operasi tambang ilegal oleh tim gabungan dikarenakan informasi terkait rencana penertiban dan pembersihan tambang ilegal tersebut sudah lebih dulu di bocorkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

“Logikanya sederhana, sebelum hari dilakukannya operasi penertiban tambang ilegal di wilayah Blok Mandiodo, alat-alat berat sudah lebih dulu diturunkan dari lokasi penambangan. Pertanyaannya dari mana mereka mendapat informasi akan adanya operasi penertiban? Tentu saja dugaan kami, ada oknum yang tidak bertanggung jawab yang memberikan informasi kepada para penambang ilegal disana”, bebernya.

Oleh karena itu, pengurus DPP KNPI Pusat itu meminta, agar Kapolri, Panglima TNI dan Jaksa Agung segera membentuk tim khusus (timsus) untuk mencari tau dan menindak tegas oknum yang selalu membocorkan informasi kepada para penambang ilegal ketika akan ada operasi penertiban di wilayah Konawe Utara.

“Menurut kami, informan ini harus segera ditelusuri dan diberikan sanksi tegas. Sebab jika informan tersebut tidak segera ditemukan dan ditindak, maka setiap akan ada operasi serupa (penertiban tambang ilegal) hasilnya akan selalu sama”, tegasnya

Mahasiswa S2 Ilmu Hukum UJ Jakarta itu juga menuturkan, bahwa operasi serupa sudah beberapa kali dilakukan baik oleh tim Mabes Polri maupun tim gabungan Mabes Polri dan Gakkum KLHK baik di wilayah Blok Mandiodo maupun di blok Morombo. Namun hasilnya selalu sama, informasi akan adanya operasi penertiban tambang ilegal selalu bocor lebih dulu.

“Ini bukan kali pertama setau kami, ini sudah yang ke berapa kalinya. Dan selalu saja ketika tim akan masuk ke lokasi, informasinya sudah lebih dulu tercium. Nah tentunya ini menjadi warning agar informan bagi para penambang ilegal itu segera ditemukan dan di tindak secara tegas”, tutupnya.

Editor: Husain

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *