PT Tiran Indonesia Diduga Menambang di Luar Wilayah IUP

Pena Daerah1,526 views

PENASULTRA.COM, KONUT – Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe Utara (Konut) sebelumnya telah memfasilitasi pertemuan para pemilik Izin Usaha Pertambangan (IUP) terkait rencana pembangunan kawasan industri dan pembangunan smelter.

Kabar ini tentunya menjadi pil semangat bagi masyarakat Konut dengan harapan terbukanya lapangan kerja sebagai wujud pembangunan berkelanjutan di Bumi Oheo.

Direktur eksekutif eXplor Anoa Oheo (EXOH), Ashari sangat respek dan mendukung cita-cita mulia itu. Mengingat ketersediaan cadangan mineral nikel yang dimiliki Konut sangat melimpah, bahkan bahan baku material ore dari Konut menjadi penyuplai terbesar operasi produksi smelter di PT VDNI di Kabupaten Konawe dan PT BDM di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.

“Belakangan harapan itu berakhir menjadi sikap pesimis dari sekian kali rencana peletakan industri. Baik yang datang dari inisiatif investor sendiri hingga yang digagas oleh Pemda sebagai mediator selalu berakhir dengan kekecewaan,”kata Ashari, Jumat 9 April 2021.

Rasa kecewa dan pesimis mengejutkan dengan rencana pembangunan smelter  oleh PT Tiran Mineral yang akan dibangun di Desa Waturambaha, Kecamatan Lasolo Kepulauan dengan luasan wilayah sekitar 250  hektar.

“Setelah pengecekan dilapangan, faktanya PT Tiran sedang melakukan eksplorasi dan persiapan penambangan, yang diduga kuat pada lahan tak bertuan alias tanpa IUP,”. Sangat rancuh, sebab kok di lapangan menggunakan mesin alat bor, bukannya kegiatan smelter itu menggunakan alat pancang atau apalah?”, kesal aktivis Konut itu.

“Perlu kami garis bawahi bahwa tambang di Konut nyaris semua ilegal tapi tidak ada modus iming-iming bangun pabrik. Baru kali ini kami dengar ada lahan koridor di jadikan Kawasan industri pada Proyek Strategis Nasional, ditambang dulu baru bangun smelter. Pertanyaan kemudian bagaimana perizinannya, sosialisasinya kapan, dan sebagainya”, cecar Ashar.

Olehnya itu pihaknya memberikan warning, penguatan, dan dukungan kepada pemerintah daerah konut. Jangan sampai kegagalan terulang, selesai penambangan, smelternya amnesia.

Penulis: Husain