PENASULTRA.COM, KENDARI – Terkait larangan menggunakan cadar di kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari yang disuarakan oleh sejumlah mahasiswa, mendapat perhatian serius dari Ikatan Alumni (IKA) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sulawesi Tenggara (Sultra).
Ketua IKA PMII Sultra PMII Sultra, Oma Irama mengaku siap mendukung dan memback up langkah yang dilakukan oleh pihak kampus dalam mengeluarkan kebijakan larangan memakai cadar bagi seluruh mahasiswi IAIN selama proses belajar mengajar berlangsung.
“IKA PMII Sultra menyatakan sikap dan dukungannya terhadap langkah yang dilakukan oleh pihak kampus IAIN Kendari,” kata Oma melalui pesan WhatsAppnya, Selasa, 3 September 2019.
Oma mengganggap, kebijakan melarang menggunakan cadar saat proses belajar mengajar berlangsung merupakan hal yang sudah wajar. Bahkan patut diapresiasi agar proses interaksi antara dosen dan mahasiswa serta antara mahasiswa dan mahasiswa lainnya berlangsung dengan baik.
“Kampus merupakan proses transformasi nilai baik dari dosen pada mahasiswa maupun sesama mahasiswa sehingga tercipta suasana harmonis, saling mengenal dan lebih terbuka. Nah kalau menggunakan cadar sudah pasti interaksi akan terganggu,” bebernya.
Ia salut dengan langkah civitas akademika IAIN Kendari karena cukup tegas dalam mengambil keputusan.
“Saya juga mensinyalir adanya kelompok-kelompok tertentu yang mencoba memanfaatkan isu cadar dalam menciptakan instabilitas di kampus IAIN Kendari,” pungkas Oma.(b)
Penulis: Bas
Editor: Ridho Achmed