PENASULTRA.COM, KENDARI – Terkait adanya dua video viral yang mempertontonkan sejumlah mahasiswa yang sedang dibasis di Pantai Nambo Kendari, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Halu Oloe (UHO) mengaku tidak tahu menahu dengan kegiatan tersebut.
Dekan FKIP UHO, Jamiluddin menegaskan bahwa sejak tahun 2017 lalu, pihaknya tidak pernah lagi memberikan izin kepada mahasiswa untuk melakukan kegiatan LDK. Pihak Fakultas juga tidak pernah memberikan anggaran untuk pelaksanaan kegiatan LDK tersebut.
“Kami juga kaget lihat itu videonya, padahal kami tidak pernah tahu dan tidak pernah beri izin untuk kegiatan LDK”, kata Jamiluddin saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa, 2 Maret 2021.
Ia juga menyampaikan bahwa pihaknya hanya akan memberikan izin dan anggaran untuk pelaksanaan kegiatan yang bersifat akademik sesuai dengan jurusan masing-masing.
“Kalau kegiatan yang bersifat akademik sudah pasti kami akan dukung dan kami akan fasilitasi, karena itu akan menunjang perkembangan jurusan”, tegasnya.
Di tempat berbeda, Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi FKIP UHO, Edy Karno mengatakan bahwa kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi FKIP.
Kegiatan tersebut dilaksanakan selama 2 hari (Sabtu-Minggu) 27-28 Februari 2021 di Pantai Nambo, Kota Kendari dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Jumlah peserta sekitar 79 orang mahasiswa/ mahasiswi UHO FKIP Jurusan Pendidikan Ekonomi angkatan tahun 2020.
Menurutnya, kegiatan tersebut merupakan bagian dari kreatifitas mahasiswa untuk membina mental dan keakraban antara mahasiswa senior dan junior di jurusan. Ia juga mengaku hadir saat pembukaan kegiatan. Namun, saat memberikan sambutan pada pembukaan kegiatan tersebut, ia menegaskan kepada seluruh panitia untuk tetap dilaksanakan secara baik dan menghindari kekerasan.
“Saya sebagai orang tua mereka dan ketika saya diundang pasti saya hadir untuk memberikan pengarahan. Saya hadir di sana (Pantai Nambo) sudah jam 7 malam. Tapi saya juga tidak mengikuti keseluruhan rangkaian kegiatannya”, kata Edy Karno saat ditemui di Ruang Jurusan Pendidikan Ekonomi.
Ia juga mengakui bahwa secara institusi memang kegiatan tersebut tidak memiliki izin dari pihak kampus.
“Tapi kita juga sebenarnya tidak ingin langsung mematikan kreatifitas anak-anak. Karena anggaran kegiatan itu mereka cari sendiri bahkan mereka sampai menjual selama beberapa bulan untuk membiayai kegiatan itu. Saya kira kalau kita pernah melewati hal ini pasti pahamlah”, ungkapnya.
Ketua HMJ Pendidikan Ekonomi FKIP UHO, ilon Saputra mengatakan bahwa kegiatan merupakan proses pembentukan karakter dan mental bagi mahasiswa baru angkatan 2020.
“Terkait dengan kegiatan ini kami tidak bermaksud mencederai dan menyakiti adik-adik”, ungkap Ilon.
Sebelumnya, beredar sebuah potongan video viral berdurasi 1 menit 48 detik dan 17 detik yang diduga adanya perlakuan kekerasan terhadap peserta LDK.
Penulis: Husain