Wabup Butur Perkenalkan Nilai Kepusakaan Budaya dan Sejarah Daerah di Pra Kongres Ke-V JKPI

PENASULTRA.COM, BANDA ACEH – Wakil Bupati Buton Utara (Butur), Ahali memperkenalkan nilai Kepusakaan, Budaya kesejarahan Kabupaten Butur diajang seminar pra Kongres Ke-V Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) pada Senin, 29 November 2021.

Seminar Pra Kongres ke-V JKPI itu berlangsung selama dua hari mulai tanggal 29 maret sampai dengan 30 maret 2021 di Banda Aceh dengan tema “Pusaka Waktu”.

Ahali menjelaskan Kabupaten Butur termasuk daerah pusaka berdasarkan situs sejarah dengan jumlah 72 daerah yang ada di indonesia.

Tidak semua daerah bisa ikut seleksi dalam kegiatan seminar Pra Kongres JKPI karena mempunyai persyaratan khusus dan ketat.

“Kehadiran saya disini untuk menyampaikan tentang bukti wujud pusaka kesultanan banyak di wilayah Butur, diantaranya Benteng Lipu di Kecamatan Kulisusu yang tentu memiliki unsur pusaka dari berbagai aspek, seni budaya”, ungkap Ahali Via Whatshap.

Ahali menjelaskan, pernak-pernik bukti kepusakaan terdapat juga di Benteng Gantara yang memiliki air terjun. Dibalik air terjun ada gua yang menyerupai ruangan lengkap meja dan benda lainnya, serta benda pusaka dari aspek wujud kebendaan.

Dirinya juga akan menyampaikan nilai kepusakaan Budaya Kesejarahan Daerah Butur tentang Barata Kulisusu, Benteng Kulisusu, Tarian Lense, Alionda, dan Pangaru.

Ahali menjelaskan Kabupaten Butur tentu memiliki kelayakan dan kepantasan untuk ikut menyatu dengan kota lainnya yang memiliki nilai pusaka seperti Kota Surakarta dan lainnya.

“Presiden Pertama berpesan Jangan Sekali-Sekali Melupakan Sejarah. Ini pernyataan syarat makna filosofis dari berbagai sudut pandang. Dan pra Kongres JKPI merupakan perwujudan dari untuk tidak melupakan sejarah”, tuturnya.

Dirinya juga berharap semoga kedepan semua pihak lebih peka dan mendalami nilai kepusakaan bagi daerah Butur demi kemajuan peradaban kemanusian yang lebih luas dan penuh manfaat.

Penulis: Asman