Cegah Paham Radikal, Umar Arsal Sosialisasi Empat Pilar di Konawe

Pena Daerah736 views

PENASULTRA.COM, KONAWE – Cegah paham radikalisme dan komunisme, anggota MPR RI/DPR RI dapil Sultra Umar Arsal lakukan sosialisasi empat pilar kebangsaan di Desa Lamendora, Kecamatan Kapoiala, Kabupaten Konawe, Sultra pada 24 April 2018.

Empat pilar kebangsaan itu adalah Pancasila, UUD 1945, NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) dan Bhinneka Tunggal Ika.

“Kegiatan sosialisasi empat pilar itu sangat penting untuk membentengi warga dan masyarakat dari aliran komunisme, radikalisme dan paham atau ajaran lainnya yang bertentangan dengan Pancasila,” kata Umar Arsal belum lama ini.

Umar menilai, paham dan aliran komunisme yang radikalisme mudah masuk ke masyarakat dan anak bangsa. Untuk itu, kata dia, sosialisasi empat pilar ini sangat penting guna membendung paham-paham yang dapat merusak nilai-nilai kebangsaan dan Pancasila.

“Supaya NKRI terjaga. Siapa lagi yang menjaga bangsa ini kalau bukan kita. Olehnya itu, sosialisasi empat pilar salah satu tujuannya untuk menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air serta menjaga persatuan dan kesatuan dalam bingkai NKRI,” tutur Politisi Partai Demokrat ini.

Dalam kesempatan itu, kader partai besutan SBY ini mengajak masyarakat Desa Lamendora dan sekitarnya agar ikut membumikan nilai-nilai Pancasila dan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.

Umar Arsal dalam melakukan sosialisasi empat pilar di Konawe didampingi Ketua Rumah Aspirasi Umar Arsal Supyan Hadi.

Ia menambahkan, masyarakat harus terus dibekali dengan nilai-nilai Pancasila. Sebab dengan memahami Pancasila secara baik, maka masyarakat dapat menghadang paham radikalisme dan komunisme di Indonesia.

“Kalau ada problem, bapak-bapak dan ibu-ibu bisa membuat surat dan tujukan ke Rumah Aspirasi Umar Arsal,” ajak Umar kepada peserta sosialisasi.

Dalam kegiatan sosialisasi tersebut para peserta meminta kepada wakil rakyat melalui Umar Arsal agar membantu memperjuangkan aspirasi mereka diantaranya pembuatan Jamkesmas, bibit tanaman atau buah, pupuk dan alat pertanian untuk di bidang pertanian. Selain itu ada peserta yang mengeluhkan tidak ada perhatian dari kepala desa (kades).

“Kami di Konawe tidak diperhatikan. Kalau ada dana pembangunan mentok ke kepala desa saja tidak sampai ke masyarakat,” ujar seorang peserta seraya diiyakan semua yang hadir.

Menanggapi keluhan masyarakat soal bibit tanaman atau buah, Umar Arsal berjanji akan membantu.

“Nanti bisa diambil. Saya kasih bibit jeruk atau lainnya. Ya pokoknya saya harap bapak-bapak dan ibu-ibu tekun dalam bercocok tanam,” pesan Umar.

Ia juga mengingatkan pada seluruh masyarakat yang hadir jika tahun ini ada Pilkada serentak 2018.

“Pilihlah bupati yang mau bekerja dan jangan pilih yang bikin sengsara. Kalau diiming-imingi uang jangan tergoda. Karena kalau calon bupati seperti itu, nanti kalau jadi dia cari uang,” terang Umar.(b)

Penulis: La Basisa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *