PENASULTRA.COM, KENDARI – Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Kendari mencatat, awal 2019 minat wisatawan untuk berlibur ke objek wisata bahari secara signifikan terjadi menurun. Rentetan musibah bencana alam seperti tsunami yang terjadi di sejumlah daerah di Tanah Air menjadi salah satu pemicunya.
“Jadi trendnya kemarin sampai saat ini menurun. Kita ambil contoh pada libur tahun baru, biasanya pengunjung di Pantai Nambo sangat banyak jumlahnya bahkan hingga mencapai 3000 orang. Namun di tahun baru 2019 kemarin hanya mencapai 1000 orang,” ungkap Kepala Bidang (Kabid) Destinasi Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Kendari, Darmawan, Senin 2 September 2019.
Kendati demikian, Dispar Kendari kata Darmawan, tak patah arang. Mereka terus berupaya menata tata kelola wisata Pantai Nambo yang menjadi unggulan Kota Lulo ini agar lebih memberikan rasa nyaman dan aman bagi wisatawan.
“Patai Nambo akan terus kita benahi. Ketika seluruh fasilitas sarana dan prasarana sudah baik, tentu pesonanya yang indah otomatis akan mengundang daya tarik wisatawan,” terangnya.
Darmawan menyebut, Pemkot sangat berperan penting dalam membenahi objek wisata. Misalnya, memberi bantuan biaya perawatan tiap tahunnya. Hal tersebut selaras dengan program pemerintah pusat di sekor pariwisata atau biasa dikenal dengan sebutan Wonderful Indonesia.
Saat ini, masyarakat ibu kota provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) sudah dapat melihat sejumlah perubahan di Pantai Nambo. Mulai dari pintu masuk, sudah ada penunjuk atau rambu-rambu di beberapa titik.
“Fasilitas gazebo yang dulunya terbuat dari kayu sekarang sudah berbahan permanen tentunya lebih nyaman. Ada jajanan kuliner, pusat souvenir, ruang mandi cuci kakus (MCK) yang bersih, pusat pelayanan kesehatan gratis, mushola, spot untuk berfoto selfe juga ada,” sebut Darmawan.(b)
Penulis: Burhanuddin
Editor: Ridho Achmed