PENASULTRA.COM, KENDARI – Tahukah anda, ada empat alat musik tradisional suku Tolaki yang jarang diketahui masyarakat Kota Kendari maupun luar Kendari.
Ternyata ke empat alat tersebut ada di Museum Negeri Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yang menjadi salah satu lokasi wisata sejarah yang paling sering dikunjungi para pelajar di Kota Kendari.
“Ke empat alat musik tersebut yakni Ore-Ore Mbondu, Kanda Wuta, Gong dan Ndengu-Ndengu,” kata Samsiar salah seorang petugas Museum, Kamis 14 November 2019.
Ore-ore Mbondu, katanya, merupakan alat musik yang terbuat dari tembaga atau tulang yang telah dilubangi dan diberi tali. Alat musik klasik ini pada zaman dulu dipakai oleh muda-mudi saat panen.
“Alat musik yang digunakan sebagai pergaulan pemuda dalam sistem perjodohan. Hampir sama dengan Seruling, alat musik ini dimainkan dengan cara ditiup,” ujar Samsiar.
Sementara untuk Kanda Wuta (Ambekaeri) terbuat dari kayu, tanah liat, rotan dan pelepah sagu. Alat musik ini dimainkan selama tiga malam berturut-turut.
“Malam pertama terbit 14 bulan di langit atau Melamba, malam kedua terbit bulan ke 15 atau Mata Omehe dan malam ketiga terbit bulan ke 16 atau Tombara Omehe,” bebernya.
Alat musik ini, kata Samsiar, dimainkan tidak dengan cahaya lampu hanya dengan cahaya bulan mengiringi molulo ngganda (tarian Tolaki) dan diakhiri dengan upacara ritual (Mosehe).
“Kalau gong dan Ndengu-Ndengu atau gong kecil pasti sudah tak asing,” tutupnya.
Penulis: Yeni Marinda