PENASULTRA.COM, JAKARTA – Ingin melihat langsung habitat Penyu Belimbing sambil merasakan sensasi berpetualang di alam terbuka, silakan berkunjung ke Pantai Sukamade yang masuk dalam Taman Nasional Meru Betiri (TNMB) di Jawa Timur.
Di taman nasional yang secara administratif berada di dua kabupaten di Jawa Timur, yakni Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Jember ini menjadi rumah bagi 449 jenis flora dan 325 fauna.
Tak ayal sejak beberapa tahun terakhir, Meru Betiri yang di dalamnya terdapat kawasan hutan dan pantai, menjadi salah satu lokasi wisata favorit berbasis ecotourism. Berdasarkan data sejarah TNMB, Belanda sudah menjadikan Meru Betiri sebagai kawasan yang wajib dilestarikan pada 1929.
Salah satu aktivitas favorit wisatawan adalah melihat proses bertelur Penyu Belimbing di pesisir Pantai Sukamade. Selain Penyu Belimbing, pesisir pantai ini juga kerap menjadi tempat berkembang biak Penyu Sisik, Penyu Hijau, dan Penyu Ridel/Lekang.
“Biasanya penyu bertelur itu mulai dari pukul 19.00 WIB sampai subuh, mereka memerlukan waktu sekitar dua hingga tiga jam mulai dari membuat lubang hingga kembali lagi ke laut,” kata Puji, salah seorang petugas Resort Sukamade, di Pantai Sukamade, Desa Barongan, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi.
Kepada wartawan di ruang Humas Kemenparekraf Jakarta kemarin, Puji menjelaskan, proses bertelur penyu-penyu di sana sangat alami. Sehingga tidak setiap saat penyu-penyu itu singgah ke Pantai Sukamade. Jika beruntung, wisatawan bisa melihat aktivitas penyu bertelur di pesisir pantai.
“Wisatawan boleh melihat penyu yang bertelur dengan beberapa syarat seperti tidak boleh berisik, tidak menyalakan cahaya seperti senter. Serta menjaga jarak dengan penyu yang sedang ingin berterlur tidak boleh di depan penyu. Tapi karena ini berlangsung alami maka bisa saja satu malam tidak ada penyu yang naik untuk bertelur,” katanya.
Marzie Fallah salah satu peserta Ecotourism Tour Operator Forum yang bersama rombongan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berkunjung ke sana, mengatakan, perjalanan ke Meru Betiri memiliki pengalaman yang sangat mengesankan. Lantaran Indonesia sangat potensial untuk mengembangkan ekowisata dan menarik banyak wisatawan untuk datang.
“Forum Tour Opeator” berlangsung pada tanggal 8-13 November 2019, dimana sejumlah tour operator dalam dan luar negeri diajak berkunjung ke sejumlah destinasi untuk mengembangkan paket perjalanan ekowisata yang menyasar high-end tourist.
“Meskipun tidak ada signal, tapi itu sangat baik buat wisatawan untuk lebih dekat dan menyatu dengan alam. Itu sangat mengesankan. Dan saya belajar banyak dari perjalanan saya kali ini,” katanya.
Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ni Wayan Giri Adnyani, mengatakan ekowisata adalah benchmark yang paling bagus dalam menerapkan konsep Sustainable Tourism Development (STD) sekaligus menyasar high-end tourist.
Hal ini dikarenakan pengembangan ekowisata tidak sama dengan mass tourism yang hanya mengejar kuantitas kunjungan wisatawan mancanegara (wisman), melainkan lebih fokus mengincar wisman berkualitas.
“Kita mencoba mengangkat semua potensi yang ada. Untuk itu, kami memperkuat jejaring antar tour operator ekowisata nasional dan internasional agar bersama-sama mengemas paket wisata yang menarik buat pasar masing-masing negara,” ujar Ni Wayan Giri Adnyani.
Kawasan Taman Nasional Meru Betiri dapat dicapai melalui empat jalur jalan darat, baik dari Jember maupun Banyuwangi. Untuk mengunjungi taman nasional ini, sebaiknya datang saat musim kemarau, karena jalur menuju tempat ini sangat rentan terhadap banjir saat musim hujan.
Kendaraan yang digunakan juga membuat pengalaman wisatawan lebih mengesankan. Yakni mobil dengan penggerak empat roda, mengingat kondisi jalan yang bebatuan, berlumpur, dan melewati beberapa sungai.
Sebelum menuju ke Pantai Sukamade, pengunjung akan melewati dua pantai yang cukup terkenal. Yaitu Pantai Rajegwesi yang dikenal dengan karangnya yang indah serta Teluk Ijo, sebuah teluk yang memiliki warna biru kehijau-hijauan.(b)
Penulis: Ami Herman