PENASULTRA.COM, KENDARI – Wilayah kumuh yang ada di Kelurahan Bungkutoko dan Petoaha bakal ditata menjadi kawasan wisata pinggir pantai.
Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir mengungkapkan, kawasan kumuh di Kendari awalnya ada seluas 497,27 hektare. Di 2018 lalu, kawasan yang berhasil ditata baru 156,92 hektare. Sisanya, bakal dituntaskan hingga 2020 mendatang.
“Pemerintah Kota Kendari menyadari memiliki banyak keterbatasan dalam menangani dan menyelesaikan kawasan kumuh ini. Olehnya itu kami butuh dukungan dari berbagai pihak melalui kolaborasi, dan pemkot akan mengatasinya dengan pendekatan pembangunan infrastruktur,” ucap Sulkarnain, Senin 7 Oktober 2019.
Sementara itu, Kepala Balai Prasarana dan Pemukiman Wilayah Sulawesi Tenggara, Mustaba mengatakan penataan kawasan kumuh merupakan salah satu cita-cita Pemkot Kendari untuk penanganannya.
“Jadi ini sifatnya bantuan, total anggaran dalam pengerjaan penataan kawasan ini senilai Rp40 miliar dengan dua tahap penganggaran tahun 2019 dan 2020. Harapannya, 2020 sudah bisa rampung,” ucap Mustaba.
Khusus kawasan kumuh Bungkutoko dan Petoaha merupakan kegiatan penataan perumahan dengan konsep Water Front City yakni pengembangan potensi sumber daya pemukiman di kawasan pesisir.
“Pembangunan penataan kawasan kumuh tersebut ditargetkan rampung pada 18 Juni 2020 mendatang atau 270 hari kalender terhitung sejak tanggal 23 September 2019,” pungkas Mustaba.(b)
Penulis: Clara Sinthia
Editor: Ridho Achmed