Kerja Keras ABR Wujudkan Butur yang Aman Berbudaya dan Religius

Kepemimpinan Drs. H. Abu Hasan, M. Pd dan Ramadio, SE sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Buton Utara (Butur) genap berusia tiga tahun, pada 16 Februari 2019.

Sejak dilantik pada 16 Februari 2016 lalu, sudah banyak gebrakan yang dilakukan kedua putra terbaik Butur itu guna membangun daerahnya. Meski menyadari tak semudah membalikkan tangan, namun pasangan dengan akronim ABR tetap teguh menunaikan janjinya kepada rakyat Butur.

Buktinya, mereka terus berinovasi dengan memproduksi program-program unggulan dalam mewujudkan impiannya mewujudkan Butur yang aman, berbudaya dan religius, yang juga terpatri dalam visi dan misi pembangunan Butur.

“Dengan kerja keras semua tantangan akan terselesaikan dengan baik,” ungkap Abu Hasan dalam acara ekspose tiga tahun kepemimpinan ABR sebagai Bupati dan Wakil Bupati Butur di gedung Islamic Center Mina-minanga, Minggu 17 Februari 2018.

Sejak tanggung jawab pembangunan daerah berada dipundak, mereka berlari kencang membenahi berbagai sektor pembangunan yang menyentuh kebutuhan dasar masyarakat.

Baik itu, sektor pertanian, perikanan, peternakan, infrastruktur dasar, peningkatan infrastruktur, peningkatan kualitas pendidikan , pemberdayaan desa serta pembangunan sarana dan prasarana desa, kesehatan dan pariwisata.

Kembangkan Sektor Pertanian, Perikanan dan Peternakan

Kerja keras juga menjadi modal utama bagi ABR untuk mencapai misi pembangunan di Kabupaten Butur.

Sejak menjabat Bupati dan Wakil Bupati Butur, Abu Hasan dan Ramadio turun langsung menjemput aspirasi dengan menyusuri desa-desa, perkampungan hingga kawasan pesisir, bersilaturahmi dengan warga yang sekaligus melihat secara nyata bagaimana kondisi kehidupan masyarakatnya.

Dengan melihat potensi tersebut, keduanya berhasil menelorkan gagasan cerdas dengan mengembangkan pertanian organik. Gagasan itu banyak mendapat dukungan dan pujian dari berbagai kalangan.

Bahkan, potensi itu mampu meyakinkan Mentri Pertanian Amran Sulaiman turun di Butur untuk melihat langsung potensi pengembangan pertanian organik.

Bukan hanya sekedar datang, Mentan juga memberikan banyak bantuan alat pertanian dalam mendukung pengembangan pertanian organik. Bahkan, Amran Sulaiman juga memuji pengembangan pertanian organik Butur.

Sejumlah bantuan yang sudah diberikan Kementerian Pertanian ke Pemerintah Butur antara lain berupa traktor roda empat sebanyak 6 unit, Traktor roda dua 25 unit, Cultivator 25 unit, Cron Planter manual 55 unit, Hand Sprayer 45 unit, mesin perontok padi 6 unit, Cron Sheller 3 unit, Combine Harvester (alat panen padi) 3 unit dan alat panen jagung 3 unit.

Untuk bantuan itu kini dikelola oleh Dinas Pertanian dengan sistem Brigade. Dimana bagi kelompok tani yang membutuhkan tinggal mengajukan peminjaman.

“Tujuan penyerahan bantuan alat dan mesin pertanian adalah untuk membantu para petani atau kelompok tani se Kabupaten Buton Utara dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi pertanian dengan hasil lebih baik,” ungkap Abu Hasan.

Pada sektor perikanan, pemerintahan Abu Hasan juga terus melakukan upaya dalam mendorong sektor tersebut. Dengan memberi bantuan kapal dan alat tangkap bagi masyarakat yang membutuhkan. Kemudian ikut membangun pelabuhan perikanan serta memprogramkan pengadaan keramba tancap dan pengadaan mesin katinting.

Bantuan-bantuan tersebut akan diberikan tiap tahun. Targetnya, tangkapan nelayan dapat meningkat, pertumbuhan ekonomi pun dapat meningkat.

“Bantuan yang diberikan kepada para nelayan semata-mata untuk peningkatan perekonomian masyarakat di daerah pesisir,” kata Abu Hasan.

Dibidang Peternakan, Bupati juga berusaha agar sektor peternakan terus ditingkatkan. Tak sia-sia Kementan menyalurkan sapi sebanyak 100 ekor.

Bangun Infrastruktur

Dibidang infrastruktur, melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), ABR telah berupaya mempermulus jalanan. Sehingga, selama tiga tahun terakhir tercatat jalan yang sudah diaspal sepanjang 106 Km. Bukan hanya itu, sepanjang 277 Km jalanan dibenahi dengan menggunakan sirtu.

Selain itu pula, dinas yang dinahkodai Wawan Wardaya itu juga membangun jaringan atau saluran irigasi untuk menunjang pengairan di daerah pesawahan potensial dalam mendukung pertanian organik.

Mendukung pertanian organik, Pemda Butur membangun saluran irigasi di Kecamatan Kulisusu Barat. FOTO: Istimewa

Rp12 miliar digelontorkan untuk membangun saluran irigasi yang terletak di Desa Lahumoko, Triwacuwacu, Gunung Sari, Lambale. Dari empat paket irigasi itu, terbagi tiga saluran yakni saluran primer sepanjang 700 meter, saluran sekunder 10.810 meter serta saluran tersier sepanjang 1.450 meter.

Selain itu, dalam membuka akses transportasi dan ketersolasian, sebanyak 36 jembatan beton dibangun. Dengan rincian, tahun 2015, PUPR telah membangun jembatan sebanyak 24 unit. Tahun 2016, ada 7 unit yang dibangun. Untuk tahun 2017 ada 1 unit, kemudian tahun 2018 sebanyak 4 unit jembatan yang telah dibangun.

Genjot Pembangunan di Segala Sektor

Menyadari sektor pariwisata sebagai tulang punggung perekonomian Butur, Abu Hasan-Ramadio gencar mempromosikan pariwisata Butur menggelar Festival Barata Kulisusu salah satunya. Selain itu Butur juga menjadi tempat persinggahan para peserta Sail wonderful Indonesia.

Pada sektor pendidikan, ABR sudah memberi bantuan pendidikan bagi mahasiswa perguruan tinggi, melakukan pembangunan sarana dan prasarana pendidikan, pemberian tunjangan khusus tenaga pendidik, serta membangun asrama mahasiswa.

Untuk sektor kesehatan, Abu Hasan dan Ramadio juga sudah melakukan pembenahan pada sejumlah fasilitas kesehatan yang ada di Butur. Termasuk, mendatangkan dokter ahli di daerah itu.

Dibidang keagamaan, Abu Hasan dan Ramadio juga telah membangun gedung Islamic Center, Mesjid Raya At Taqwa, pembentukan rumah Quran serta sukses menjadi tuan rumah penyelenggaraan MTQ Provinsi.

Pada sektor infrastruktur, sepanjang 277 Km jalan juga telah dibenahi menggunakan sirtu. Volume dan dimensi jalan ditambah untuk mengantisipasi kepadatan kendaraan yang terus meningkat.

Pemerintah Kabupaten Buton Utara sejauh ini sudah membangun 36 infrastruktur jembatan yang menghubungkan beberapa wilayah di Butur. Jembatan itu sekaligus membuka akses transportasi dan keterisolasian beberapa wilayah yang ada. Puluhan jembatan itu mayoritas berkonstruksi beton.

“Dengan rincian tahun 2015 sebanyak 24 unit jembatan dibangun, tahun 2016 sebanyak 7 unit, tahun 2017 1 unit, dan 2018 sebanyak 4 unit jembatan,” tukas Abu Hasan.(***)