PENASULTRA.COM, KENDARI – Kota Kendari memang kaya akan obyek pariwisatanya. Bayangkan saja, data dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Kendari, ada 45 titik situs sejarah yang bisa menjadi objek wisata di ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) ini.
Mulai dari bangunan bersejarah, kawasan, benda-benda peninggalan, hingga makam. Sayangnya, sampai saat ini baru dua yang sudah mendapat rekomendasi dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Makassar, yaitu, Meriam Jepang dan Makam Raja Saosao.
Guna memperkenalkan lebih jauh situs sejarah yang menjadi kebanggaan warga Kendari itu, Dinas Budpar pada Oktober ini mengagendakan kunjungan sosialisasi ke tempat-tempat bersejarah tersebut. Dimulai dengan lima situs yang telah siap menjadi kunjungan wisatawan.
“Tanggal 5 Oktober hari Sabtu nanti, kami akan memperkenalkan tempat-tempat bersejarah di Kota Kendari, kepada masyarakat terutama sekitar cagar, sejumlah OPD, pemerhati sejarah, media dan mahasiswa UHO,” ungkap Plt Kadis Budpar Kendari, Fauziah A Rachman di ruang kerjanya, Rabu 2 Oktober 2019.
Lima tempat situs sejarah yang menjadi sasaran kunjungan adalah, Pilboks Made Sabara yang terletak di Kelurahan Korumba, Titik Nol Kota Kendari di Kandai, Kawasan Kota Lama di Kandai, situs Meriam Jepang di Mata, dan Komplek Makam Pulau Pandan di Lapulu.
Tujuan kunjungan itu nantinya dimaksudkan untuk menghidupkan objek wisata sejarah sebagai lokasi kunjungan wisatawan. Dinas Budpar telah menyiapkan juru pelihara yang akan bertindak sebagai pemandu wisata di situs tersebut.
“Saat ini sudah siap dua orang juru pelihara yang sudah diberi pelatihan dengan rekomendasi dari BPCB Makassar. Kita akan menambah lagi Jupel, agar ada pemelihara sekaligus pemandu nantinya,” ucap Fauziah.(b)
Editor: Ridho Achmed