Puluhan Warga Rejang Lembong Antri Operasi Katarak Gratis

Pena Nasional609 views

PENASULTRA.COM, BENGKULU – Univeritas Yarsi Jakarta bekerja sama Pemkab Rejang Lebong, RSUD Rejang Lebong, dan Badan Musyawarah Masyarakat Provinsi Bengkulu menggelar bakti sosial (Baksos), Jumat 13 September 2019.

Ketua Panitia Pelaksana Baksos, Dr Suhirman Madjid yang juga dosen Fakultas Ekonomi Universitas Yarsi menyebutkan, Baksos yang berlangsung dua hari ini berhasil melayani operasi katarak gratis 96 orang, sunatan massal 54 anak, penyuluhan dana desa 167 orang, dan penyuluhan kesehatan 160 orang.

“Baksos kali ini dilakukan bersama kegiatan penyuluhan penggunaan dana desa dan penyuluhuan kesehatan, serta bela negara,” tuturnya.

Pada kesempatan itu, Rektor Universitas Yasri, Fasli Jalal menyampaikan rasa terima kasih kepada selurun pihak yang bekerja sama, juga kepada PWI Peduli Pusat yang bekerja sama dengan Universitad Yasri.

“Sehingga bakti sosial berjalan sukses,” kata Fasli Jalal didampingi Wakil Rektor III Universitas Yarsi yang menangani bidang pengabdian masyarakat, Dr Himmi Marsiati.

Sementara itu, Bupati Rejang Lembong, Ahmad Hijazi menyampaikan agar para aparat desa berhati-hati dalam penggunaan dana desa dan jangan sampai masuk penjara.

“Kalau staf desa ada yang masih muda, kuliahkan dengan uang dana desa di jurusan akuntansi supaya bisa menghitung dan membuat laporan dana desa,” kata Hijazi.

Dokter yang memimpin operasi katarak, dr Saskia Mokoginta menyebutkan, dokter yang menangani operasi ini sebanyak tujuh orang. Lima dari Universitas Yarsi, dua dokter dari Bengkulu.

“Sebenarnya banyak warga yang datang, tapi tidak semua dapat dioperasi antara lain karena tekanan darah tinggi, dan gula darahnya melampai batas aman untuk menjalani operasi. Jadi, warga yang dapat dilayani seluruhnya 96 orang,” sebut dr Saskia.

Salah seorang petani Desa Airpikat, Kecamatan Bermaniulu, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, Hasan Han (51) yang merasa mendapat musibah setelah kedua matanya tidak bisa melihat lagi karena katarak.

Sejak dua tahun lalu, Hasan Han sering merasa frustrasi ketika ingin melihat istri dan anak-anaknya. Selain itu, ia juga resah katena tidak pernah membaca Alqur’an.

“Terima kasih, saya mendapat kesempatan operasi katarak gratis di sini. Semoga Allah membalas kebaikan ini,” kata Hasan yang ditemani istrinya, Mulyanah (48) dan anak-anaknya.(b)

Penulis: Faisal
Editor: Ahmed